ARAHKATA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah diterpa kisruh dualisme kepemimpinan.
Posisi Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid telah dicoba untuk didongkel melalui Munaslub.
Munaslub yang tidak sesuai aturan itu menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum.
Baca Juga: Riset Pakar Polimer ITB Buktikan Migrasi BPA Galon Polikarbonat Masih di Bawah Ambang Batas Aman
Di tengah kisruh ini, tiba-tiba mencuat nama Umar Kei yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Staf Khusus Ketua Umum di kantor KADIN.
Tindakan kekerasan oleh Umar Kei serta pemukulan yang dilakukan oleh kelompoknya terhadap Arif Rahman Staf Khusus Ketua Umum KADIN Arsjad Rasyid terjadi saat Arif berusaha untuk mengklarifikasi situasi di kantor KADIN.
Kantor KADIN saat itu dikabarkan tengah diduduki oleh orang-orang tidak dikenal. Rupanya orang-orang itu adalah kelompok yang dipimpin Umar Kei.
Baca Juga: SKB Pelarangan Angkutan Barang Sumbu 3 Saat HBKN Disepakati Akan Dikaji Ulang
Kehadiran Umar Kei yang menggunakan atribut sebagai pemuda Maluku sangat disesalkan oleh tokoh muda Maluku Latif Marasabessy.
Dia menyesalkan ulah Umar yang ikut campur dalam rumah tangga orang lain (KADIN Indonesia) dan berbuat onar.
"Tindakan Umar ini membuat citra kami sebagai pemuda Maluku tercemar,” ujar Latif.
Baca Juga: Pesta Adat Seren Taun Cisungsang 2024 Siap Digelar!
Latif menegaskan pihaknya sangat tidak setuju dengan tindakan premanisme yang dilakukan oleh Umar Kei dan gerombolannya tersebut.
Terlebih, korban pemukulan adalah Sekjen Pemuda Pancasila.
“Apakah Umar tidak tahu kalau PP adalah juga rumah bagi pemuda dari Indonesia Timur. Tidak sedikit anak-anak kita yang jadi anggota,” ujarnya.
Baca Juga: Romansa Dalam Nostalgia Dari Istanbul Menuju Sao Paulo
Latif meminta Umar segera menyelesaikan urusan ini dengan Sekjen PPm "Jangan bawa-bawa nama Maluku untuk premanisme, segeralah bertanggung jawab,” tegas Latif.
Dia berharap Polisi juga segera menuntaskan pengusutan ini agar jangan sampai terkesan polisi takut dengan Umar Kei.
“Kalau kasus ini berlarut-larut, kami khawatir nanti akan terjadi kesalah pahaman antara Pemuda Pancasila dengan pemuda asal Maluku. Padahal ulah Umar ini sama sekali tidak mencerminkan sikap pemuda Maluku,” ujarnya.
Baca Juga: Kamala Harris Tantang Donald Trump untuk Debat Kedua di Televisi Berita Pada Oktober
Latif juga menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini, agar tidak melebar dan merusak marwah pemuda Maluku.***