ARAHKATA - Gerakan Anak Abah tusuk tiga calon di Pilkada Jakarta yang dipelopori pendukung Anies Baswedan telah menimbulkan keresahan di antara kandidat calon gubernur dan wakil gubernur.
Analisis Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan bahwa memilih adalah hak dasar setiap warga negara, termasuk untuk memilih ataupun golput.
"Anak Abah tusuk 3 calon ini bener nggak? Boleh nggak? Ya kalau diomongin hak mah terserah," kata Hensat lewat video singkatnya di Instagram, Rabu, 25 September 2024.
Baca Juga: KPU Gunakan Sirekap untuk Pilkada 2024, DPR Kritik Pemborosan Jika Tak Ada Perbaikan
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu melihat gerakan ini sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies.
Setelah gagal di Pilpres 2024, Anies memutuskan untuk kembali maju di Pilkada Jakarta. Sayangnya di tengah perjalanan, Anies gagal mendapat tiket dari Parpol. Sehingga niatan maju Pilkada Jakarta harus pupus .
"Sekarang mau ngapain? Protes? Nggak suka abisnya Anies gagal nyalon di Pilkada Jakarta?Tapi ya namanya itu hak ya silakan saja," tegas Hensat.
Baca Juga: KPK Ungkap Ada Perbuatan Melawan Hukum Penempatan Dana Pensiun Taspen ke Perusahaan Sekuritas
Kendati begitu, ia menekankan pentingnya partisipasi dalam memilih dengan bijak, daripada memilih tidak mencoblos atau mencoblos semua paslon.