Twitter Ramai Tagar Rahajeng Rahina Saraswati, Ini Maknanya

- 30 Januari 2021, 11:42 WIB
Wanita Bali banten menuju pure. (Freepiktwachai)
Wanita Bali banten menuju pure. (Freepiktwachai) /

ARAHKATA - Rahajeng Rahina Saraswati atau Hari Raya Saraswati adalah hari turunnya ilmu pengetahuan. Umat Hindu Dharma di Bali merayakannya setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung.

Rahajeng Rahina Saraswati mendadak trending di Twitter, Sabtu (30/1/2021). Di hari ini, biasanya dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni.

Saraswati memiliki beberapa arti. Kata Saraswati berasal dari kata “sara” dan “swaandthi,” yang artinya orang yang memberi makna pada intinya, dan yang sudah mengetahui. Saraswati juga bisa diartikan sebagai orang yang mengalir sebagai sungai ilmu pengetahuan, artinya orang yang mau belajar, akan memperoleh kekayaan dan pencerahan dalam dirinya.

Dewi Saraswati adalah simbol ilmu yang mengontrol pikiran dan kata-kata. Dia digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang memiliki empat lengan, dan memegang kitab suci, dan memainkan wina, masing-masing melambangkan makna yang berbeda namun tetap terhubung dengan ciri keilmuan.

Baca Juga: Jubir Presiden: Kerja Sama Pentahelix untuk Atasi Pandemi

Dewi membawa wina, genitri, pustaka suci, serta duduk diatas angsa. Adapun arti simbul-simbul tersebut antara lain:

  • Dewi adalah simbol kekuatan yang indah, cantik, menarik, lemah lembut, dan mulia sebagaimana sifat dari ilmu pengetahuan itu.
  • Alat Musik (wina) adalah simbul seni budaya yang agung.
  • Genitri adalah simbul dari kekekalan dan tak terbatasnya ilmu pengetahuan itu.
  • Pustaka Suci adalah simbul dari ilmu pengetahuan suci.
  • Teratai adalah simbul kesucian ilmu pengetahuan yang bersumber dari Sang Hyang Widhi.
  • Angsa adalah simbol dari kebijaksanaan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Untuk memberi penghormatan pada sang Dewi, warga Bali biasanya menempatkan sesaji di kuil dan rumah. Mereks juga berdoa, memohon berkah untuk untuk naskah suci, buku, dan sumber pengetahuan dan pembelajaran mereka.
Upacaranya dirayakan dua kali setahun menurut kalender Bali.

Saat Hari Raya Saraswati berlangsung, umat Hindu di Bali merayakannya dengan menghaturkan upakara kepada tumpukan lontar maupun kitab sastra agama, serta buku- buku ilmu pengetahuan lain sebagai wujud syukur atas ilmu pengetahuan yang telah terbit menerangi kehidupan manusia.

Baca Juga: Dukung Program Vaksinasi, KPU Siap Berikan Data Valid Ke Kemenkes

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah