Baca Juga: Refly Harun Sebut Komunikasi di Lingkungan Istana Kacau
Potret kantor desa tersebut viral dan menjadi perbincangan masyarakat usai dipamerkan oleh jajaran perangkat desa melalui media sosial.
Pembangunan kantor desa mewah itu menghabiskan biaya hampir Rp400 juta dengan menggunakan anggaran dana desa tahun 2020.
LaNyalla mengingatkan, dana desa seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi warga.
Menurutnya, kantor desa kurang memiliki manfaat bagi masyarakat secara umum.
“Peruntukan dana desa fokusnya untuk pembangunan infrastruktur yang bisa menstimulasi ekonomi desa. Kantor desa itu kan yang pakai cuma kepala desa dan perangkatnya. Tak ada gunanya bagi warga,” kata LaNyalla.
Senator asal Dapil Jawa Timur itu menegaskan, perangkat desa harus paham betul soal penggunaan dana desa.
Baca Juga: Nelayan Desa Lambopini Dapat Bantuan Lima Perahu
LaNyalla mempertanyakan apa fungsi membangun kantor desa yang megah hingga mengeluarkan dana besar.
“Dana desa harus digunakan untuk peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa,” sambung LaNyalla.