Jengkol Aroma 'Kampuang' yang Bikin Rindu

- 22 November 2020, 17:42 WIB
Sambal Tanak Jengkol, besutan Dewi yang menggugah selera
Sambal Tanak Jengkol, besutan Dewi yang menggugah selera /Arahkata.com

ARAHKATA - Siapa tak kenal jengkol. Dalam wikipedia jengkol termasuk suku polong-polongan (Fabaceae). Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua, memiliki biji buah berkulit ari tipis dengan warna cokelat mengilap. 

Walaupun bagi pengkonsumsi jengkol, polong-polongan ini menimbulkan bau, jengkol telah memiliki pencintamya sendiri. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kreasi masakan yang begitu beragam dari produk yang satu ini.

Dalam bahasa Minang jengkol disebut jariang, yang mana jengkol dihidangkan dengan cara sambal tanak jengkol, yang dimasak dengan menggunakan kayu sehingga memberikan aroma kampuang, kalau kata orang Minang.

Dewi Syafrianis menyebutkan hal yang terpenting dalam memasak jengkol adalah memilih jengkol yang pas.

Baca Juga: Wow... Penelitian Ungkap 'Barbie' dapat Mengembangkan Jiwa Bersosial

"Enak, nikmat  tidaknya olahan jengkol  sangat ditentukan oleh jengkolnya itu sendiri. Kita harus memilih jengkol yang kualitasnya baik. Yaitu, yang sudah tua sehingga akan menghasilkan  olahan  jengkol  yang  pulen dan tidak  gretes-gretes saat digigit," kata Dewi, dalam suatu kesempatan.

Untuk tahu, mana jengkol yang sudah tua, menurut Dewi, bisa ditekan dengan kuku.

"Jika terasa tidak lunak maka artinya sudah tua. Dan pilih jengkol yang bulat dan tidak kempes," ucapnya.

Bumbu sambal tanak jengkol ini, lanjutnya hampir sama dengan bumbu gulai dan rendang. Hanya memang hasil akhirnya lebih kering dibandingkan rendang.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x