NASA Buka Suara Soal Matahari Terbit dari Barat

- 3 Oktober 2021, 18:49 WIB
Ilustrasi. Fenomena sinar matahari putih atau surya pethak, begini penjelasan LAPAN.
Ilustrasi. Fenomena sinar matahari putih atau surya pethak, begini penjelasan LAPAN. /Pixabay/Stoksnap

ARAHKATA - Fenomena Matahari terbit dari barat disebut dalam sebuah postingan berbahasa Thailand dan Inggris yang mengarahkan sebagai penanda masa akhir Bumi atau kiamat.

Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA buka suara menanggapi unggahan itu karena nama NASA turut disebut dalam postingan bahkan diklaim mendukung hal yang sama.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," bunyi postingan itu.

Baca Juga: Ini Kode Redeem FF 3 Oktober 2021, Yuk Ambil Hadiahmu!

NASA buka suara dengan membantah klaim dari postingan tersebut.

Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, mengatakan NASA dan organisasi lain tidak pernah memprediksi Matahari terbit dari barat.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," katanya.

Baca Juga: Kena Penipuan Online? Cek Lewat Website Ini

Namun begitu, ia membenarkan bahwa fenomena pembalikan magnet memang nyata dan pernah terjadi. Para ilmuwan disebut juga mempelajari fenomena itu.

Inclan menegaskan bahwa pembalikan magnet tidak membuat Bumi berputar ke arah begitu pun sebaliknya tidak mengubah arah munculnya Matahari.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x