ARAHKATA - Blockchain sebagai teknologi basis data global dan bisa dikatakan sebagai buku besar ini terus mengembangkan diri menyesuaikan kebutuhan digital yang juga dinamis.
Seiring waktu berjalan, blockchain yang juga dikenal mendasari perkembangan mata uang kripto seperti bitcoin, ethereum, atau bentuk aset kripto lainnya, kini menjadi tren dan populer.
Dapat dicatat, blockchain generasi pertama digunakan untuk memproduksi Bitcoin yang nilai tertingginya mencapai Rp970 juta per BTC.
Baca Juga: Wih! WhatsApp Kena Efek Facebook Ganti Nama Meta
Kemudian, blockchain generasi kedua memiliki "smart contract" dan dibuat oleh ethereum.
Kecepatan Blockchain ditingkatkan terus oleh EOS sebagai pionir generasi ketiga serta Selee, yaitu blockchain generasi keempat.
Namun demikian, blockchain generasi lama memiliki beberapa masalah, yaitu kebutuhan energi sangat besar, kecepatan yang rendah, skalabilitas terbatas, biaya transaksi sangat tinggi, dan rawan serangan hacker.
Karenanya, Digital Asset Academy meresmikan peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io yang pertama di Indonesia.
Baca Juga: Cara Menghapus Iklan di X8 Speeder
Menurut pakar ekonomi digital, Dr. Sulistya Putra yang juga pendiri Digital Asset Academy, Blockchain 5.0 Relictum.io adalah "jalan tol bebas hambatan" bagi miliaran data, informasi, aplikasi, dan aset digital bernilai tinggi.