Network
ARAHKATA - Pemerintah terus menggenjot keberadaan kendaraan listrik untik digunakan sebagai pengganti kendaraan energi fosil di masa depan. Hal ini ditandai dengan kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang tengah merampungkan pembangunan 180 fasilitas pengisian daya baterai selama 2020. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menggenjot implementasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Sebelumnya diketahui Kementerian ESDM menargetkan membangun 2.456 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2025, dan akan terus ditingkatkan menjadi 7.146 titik pada 2030.
Di tengah upaya pembangunan SPKLU, para produsen kendaraan motor liatrik pun mulai menjamur, dengan menawarkan harga yang cukup kompetitif seperti halnya yang dilakukan PT Alma Madani (AM) dan PT Trans Borneo Automotive (TBA) yang bekerjasama menghadirkan brand Aotuo Electric Bike untuk konsumen di tanah air.
Baca Juga: Istana Kantongi Dua Nama Calon Kapolri, Januari Dikirim ke DPR
Direktur Utama TBA, Riza Villano Satria Putra mengatakan, dengan hadirnya motor listrik Aotuo akan memberikan banyak pilihan kepada konsumen ditambah dengan harga yang lebih terjangkau bagi semua kalangan.
"Kami hadirkan motor listrik ini dengan harga yang sangat bersaing, bisa dikatakan motor listrik yang kami hadirkan ini memiliki harga jual setengah dari harga motor listrik yang saat ini sudah ada di pasaran," ujar Reza, Sabtu 19 Desember 2020.
Untuk kisaran harganya, Aotuo dibanderol dengan harga mulai dari Rp 10 juta (City Go) sampai Rp 15 juta (model vision pro). "Harga tersebut dipercaya lebih ramah di kantong dan masyarakat akan lebih mudah memiliki motor listrik impian," imbuhnya.
Baca Juga: Si 'Pongo Abelii' Akhirnya sampai di Sumatera Utara dan Jambi
Sementara itu, Direktur PT Trans Borneo Automotive, Joko Purwanto, juga menyampaikan Aotuo Electric Bike memiliki beberapa keunggulan seperti garansi yang jelas diberikan di setiap unitnya.
