Mengenal Bitcoin Uang Digital Masa Kini

- 18 Juli 2021, 12:21 WIB
Ilustrasi crypto Bitcoin.
Ilustrasi crypto Bitcoin. /Pexels.com/ Pixabay

Jaminan dan Peraturan

Nilai uang biasanya dijamin dan diatur oleh pemerintah atau bank sentral negara yang mengeluarkannya. Bitcoin tidak diatur oleh bank sentral atau pemerintah mana pun. Dari sinilah asal muasal istilah desentralisasi.

Banyak yang berpikir bahwa ini adalah kelemahan Bitcoin. Namun sebenarnya inilah kelebihan Bitcoin – dimana nilainya 100% berbasis pasar atau pasar bebas. Ini adalah penawaran dan permintaan yang menentukan harga Bitcoin, tanpa intervensi atau manipulasi oleh bank sentral mana pun.

Inflasi dan Sirkulasi Total

Besarnya inflasi dan jumlah Bitcoin yang beredar telah ditentukan sejak kode Bitcoin awal ditulis. Hingga puluhan atau seratus tahun ke depan, jumlah Bitcoin yang beredar sudah bisa diketahui sejak awal. Untuk itu sangat penting untuk anda mengetahui 1 bitcoin berapa rupiah saat ini.

Adapun uang, tingkat inflasi akan ditentukan oleh bank sentral berdasarkan kondisi ekonomi negara. Semakin banyak uang yang dicetak, semakin sedikit daya beli uang. Contoh negara yang mengalami inflasi tinggi antara lain Zimbabwe dan Venezuela.

Rentang Penerimaan

Sebuah mata uang biasanya hanya dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa di sejumlah tempat yang terbatas - misalnya di negara yang mengeluarkan mata uang tersebut. Sementara Bitcoin diterima secara global di berbagai negara, meski tidak semua toko mau menerima Bitcoin.

Mengapa Bitcoin Diciptakan

Pada tahun 2008 ketika Bitcoin Whitepaper ditulis, krisis moneter melanda dunia. Bank sentral di berbagai negara mencari cara untuk mengatasi krisis ekonomi dan mencegah perusahaan keuangan seperti bank dan perusahaan asuransi yang terlalu besar untuk bangkrut.

Karena jika salah satunya bangkrut, maka kejadian ini akan berdampak domino, dimana jika salah satu perusahaan tidak dapat melunasi hutangnya, maka perusahaan lain akan terkena imbasnya, dan seterusnya.

Ini bermula dari ketamakan petinggi perusahaan keuangan yang selalu memberikan pinjaman yang memiliki resiko tinggi, dimana peminjam belum tentu memiliki pendapatan yang cukup untuk membayar pinjaman tersebut.

Selain itu, koleksi utang tersebut dijual kembali ke pasar bebas sebagai produk CDO (collateralized debtobligation). Jadi hanya masalah waktu sebelum peminjam tidak dapat lagi membayar pinjaman mereka, dan perusahaan pemberi pinjaman runtuh satu per satu.

Saat itu, kebangkrutan domino dimulai dengan Lehman Brothers. Perusahaan lain seperti Merrill Lynch, AIG, Freddie Mac, Fannie Mae, HBOS, Royal Bank of Scotland, Bradford & Bingley, Fortis, Hypo dan Alliance & Leicester harus diselamatkan dengan segala cara.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x