Hal yang menarik adalah lebih dari 4.800 pelajar dan tenaga pengajar Huawei ICT Academy dari 290 universitas dan perguruan tinggi terkemuka di 10 negara di Asia-Pasifik, ikut berpartisipasi.
"Kami berharap para pelajar kita dapat memanfaatkan kompetisi ini sebagai peluang emas untuk meningkatkan pengetahuan TIK dan memperluas perspektif," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI Nizam pada acara penyerahan penghargaan kompetisi tersebut.
Baca Juga: Pembobolan Data Pribadi Mayoritas Kelalaian Nasabah Sendiri
Nizam juga menilai kompetisi itu juga akan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi Kemendikbudristek agar dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengembangan talenta digital.
Vice President Departemen Komunikasi dan Urusan Publik Huawei Asia-Pasifik Zhang Zhengjun memperkenalkan model pengembangan talenta bernama PIPES, yaitu kependekan dari Platforms, Innovation, Professionalism, Experience, and Skills.
"PIPES dirancang untuk menyediakan program pelatihan yang disesuaikan untuk individu dari semua lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, pejabat pemerintah, praktisi TIK, pengusaha, dan masyarakat umum," ujar Zhang.
Baca Juga: Damai Putra Group Rangkul Korsel Bangun Infrastruktur di Kota Harapan Indah
Zhang mengatakan, melalui PIPES, Huawei membangun saluran talenta yang kuat, bukan hanya untuk perusahaan itu saja, namun juga untuk masa depan digital di seluruh kawasan.***