Raksasa Baterai China Gandeng Indonesia Investasi 85 Triliun

- 15 April 2022, 19:34 WIB
Pertama di Asia Tenggara, Karawang Resmi Jadi Lokasi Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik Asal Korea Selatan
Pertama di Asia Tenggara, Karawang Resmi Jadi Lokasi Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik Asal Korea Selatan /Instagram / @ridwankamil

 

ARAHKATA - Industri baterai bagi kendaraan listrik masa depan menjadi unggulan.

Industri baterai diproyeksikan bakal tumbuh seiring dengan kebutuhan otomotif dunia.

Industi baterai asal China bekerja sama dalam guna mendukung proyek integrasi baterai kendaraan listrik Indonesia.

Baca Juga: M Bloc Space Gandeng Seniman dan UMKM Bangkitkan Romantisme Masa Silam

Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL), anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp).

Menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan PT. Aneka Tambang (ANTAM) dan PT. Industri Baterai Indonesia (IBI), dilansir Xinhua News, pada Kamis, 14 April 2022.

Kerjasama tersebut komitmen dalam proyek integrasi baterai kendaraan listrik Indonesia.

Baca Juga: Teten: Produk UMKM Telah Banyak Berbasis Teknologi dan Inovasi

Meliputi penambangan dan pengolahan nikel, bahan baterai kendaraan listrik, manufaktur baterai kendaraan listrik, dan daur ulang baterai.

Brunp merupakan anak perusahaan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL).

Produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia yang menawarkan produknya kepada serangkaian merek mobil terkemuka termasuk BMW, Volkswagen dan Tesla.

Baca Juga: Dekat Musim Mudik, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman

Dengan total investasi gabungan senilai 5,968 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.359). Senilai Rp85 Triliun.

Proyek ini berlokasi di Kawasan Industri FHT di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, dan juga sejumlah lokasi lainnya di Indonesia.

ANTAM merupakan anggota MIND ID, perusahaan tambang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: BI Rilis Utang Luar Negeri Capai 416,3 Miliar USD Terkendali

IBI atau Industri Baterai Indonesia merupakan BUMN yang bergerak dalam bidang baterai dan ekosistem kendaraan listrik, yang juga anak perusahaan MIND ID dan ANTAM.

Proyek itu diyakini akan lebih meningkatkan jejak CATL dalam industri baterai.

Memastikan pasokan bahan baku dan sumber daya hulu, memangkas biaya produksi.

Baca Juga: Menkeu Sebut Indonesia Butuh Rp4.260 T Untuk Infrastruktur

Mendorong pengembangan bisnis daur ulang baterai, sementara meningkatkan daya saing dan kedudukan Indonesia.

Dalam ekosistem kendaraan listrik yang punya prospek pengembangan cemerlang pada masa depan.

"Perjanjian kerangka kerja yang kami teken hari ini (14 April) sangat penting bagi Indonesia karena kami berupaya membangun ekosistem kendaraan listrik," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Pentingnya Sertifikasi Halal untuk UMKM, Khususnya Produk Mamin

Kerjasama ini sebagai upaya bersama dari semua pihak, proyek ini akan berhasil dilaksanakan.

"Proyek Indonesia ini merupakan tonggak penting bagi CATL saat kami memperluas jejak global kami, dan ini akan menjadi lambang persahabatan abadi antara China dan Indonesia," tutur Robin Zeng, pendiri sekaligus kepala CATL.

"Kami sepenuhnya percaya diri dalam pengembangan proyek ini di masa mendatang." pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Xinhua News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x