APPKSI Desak Jokowi Bebaskan Pungutan Ekspor CPO dan Turunkan Bea Ekspor

- 1 Agustus 2022, 21:23 WIB
Ilustrasi - Petani Sawit
Ilustrasi - Petani Sawit /Ahyar/ARAHKATA

ARAHKATA - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di kalangan petani, hingga saat ini belum juga stabil. Akibatnya, banyak TBS sawit menumpuk, karena rendahnya harga jual di Indonesia.

Mensiasati anjloknya harga TBS di Tanah Air, sejumlah petani di Kalimantan bahkan tak segan menjual TBS sawit mereka ke Malaysia. Namun kondisi tersebut tentu bukan satu-satunya solusi.

Sementara, terkait penghapusan sementara tarif pungutan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya, menurut Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) Arief Poyuono, tidak efektif. Karena langkah tersebut belum cukup untuk menaikan TBS sawit.

"Pemerintah menggratiskan pungutan tersebut hingga akhir Agustus 2022 tidak akan cukup menaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) petani atau harga TBS selama keran ekspor masih macet," kata Arief Poyuono dalam keterangannya, Senin, 1 Agustus 2022.

Arief mengatakan, stok CPO nasional yang saat ini sebesar 8,1 juta, dinilainya tidak dalam kondisi normal. Sebab pada kondisi biasanya, stok minyak sawit Indonesia rata-rata 3 juta ton. Hal inilah yang membuat harga minyak sawit anjlok belakangan ini.

Bahkan masih kata Arief, musim puncak panen sawit yang telah berjalan sejak Juli dan akan terus berjalan hingga Januari 2024 mendatang, hal itu menjadi beban pengusaha, mengingat mereka membutuhkan tempat penampungan lebih banyak untuk menyerap TBS.

"Bila tidak pengusaha tidak akan dapat menyerap TBS petani yang berlanjut terhadap tertahan rendahnya harga TBS," lanjut Arief.

Stok CPO yang melimpah tersebut akibat dampak dari berubah-ubahnya kebijakan pemerintah terhadap industri minyak sawit, khususnya dalam rangka stabilisasi harga minyak goreng.

“Dengan banyaknya kebijakan pemerintah dalam enam bulan terakhir membuat stok minyak sawit nasional melimpah. Biasanya 3 juta ton sekarang pada Juli 8,1 juta ton. Ini yang membuat harga minyak sawit internasional turun," bebernya.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x