Kenali Ciri dan Penyebab Penyakit Hipospadia yang Dialami Aprilia Manganang

- 20 Maret 2021, 20:11 WIB
Ilustrasi dua karakter
Ilustrasi dua karakter /Andrew Martin/Pixabay

ARAHKATA - Indonesia tengah heboh. Atlet putri bola voli Aprilia Manganang mendadak menjadi pria. Padahal, dia tercatat sebagai anggota tentara wanita.

Aprilia Manganang mengajukan identitasnya sebagai pria ke pengadilan negeri. Akhirnya, dia diizinkan menyandang nama baru Aprilio Perkasa Manganang.

Pengadilan menyetujui permintaan tentara dengan pangkat sersan ini karena dia memiliki kelainan. Adalah hpospadia adalah kelainan letak uretra dan merupakan kelainan bawaan
pada anak laki-laki.

Melansir dari jurnal kesehatan yang dikeluarkan John Hopkins Universitu, kelainan ini ditandai dengan posisi anatomi pembukaan saluran kemih di bagian ventral atau bagian anterior bagian intim, biasanya disertai lengkung Mr.P yang tidak normal dan ukurannya lebih pendek daripada laki-laki normal.

Baca Juga: Benarkah Cowok Humoris Lebih Menarik Dibanding Cowok Romantis?

Letaknya bervariasi sepanjang bagian ventral dari Mr.P atau di perineum. Kondisi ini terjadi akibat gagalnya penyatuan dari lempeng uretra.

Hipospadia berat didefinisikan sebagai sebagai suatu kondisi hipospadia yang disertai dengan letak muara uretra eksterna diantara proximal penis sampai dengan di perbatasan penis dan skrotum dan mempunyai chordee.

Penyebab Hispospadia

Penyebab dari hipospadia sampai saat ini belum bisa ditentukan secara spesifik. Dari penelitian, ditemukan beberapa faktor yang terlibat dalam terjadinya kelainan hipospadia ini, yaitu faktor endokrin, genetik dan lingkungan.

Hipospadia bisa terjadi karena salah satu faktor tersebut maupun kombinasi dari ketiga faktor tersebut.

Penyebab hipospadia yang paling potensial adalah dari faktor endokrin. Pembentukan uretra pada laki-laki sangat dipengaruhi oleh androgen sehingga sangat memungkinkan penjelasan dari penyebab hipospadia adalah dari abnormalitas dari metabolisme androgen.

Baca Juga: Siap-siap! BLT UMKM 2021 Segera Cair, Berikut Syarat dan Caranya!

Atau jika dalam satu keluarga terdapat dua penderita hipospadia dan salah satunya adalah ayahnya maka risiko terjadi lahirnya anak yang menderita hipospadia meningkat menjadi 26 persen.

Beberapa penelitian melaporkan hubungan hipospadia dengan bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi prematur, usia ibu saat hamil dan riwayat hipertensi pada ibu.

Hubungan kejadian hipospadia dengan BBLR dan prematuritas, dari analisis univariat BBLR dan prematuritas, memberikan pengaruh terhadap kejadian hipospadia.

Hipospadia dialami sekitar 3,8 dari 1000 kelahiran hidup anak laki-laki, hal itu berarti sekitar 1 dari 300 anak laki-laki menderita kelainan hipospadia.

Prevalensi hipospadia di negara barat sebanyak 18,6 banding 10.000 kelahiran hidup dan dilaporkan mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Sebuah penelitian di Amerika Serikat melaporkan bahwa hipospadia merupakan kelainan kongenital yang paling sering pada orang kulit putih. Namun juga bisa dialami pada bangsa lain, termasuk Asia.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah