Sambut Hari Olahraga Internasional, Persib Ajak Anak Down Syndrome Main Bola

30 Maret 2022, 12:59 WIB
Sejumlah anak-anak penyandang down syndrome bermain bola saat mengikuti kegiatan Sauyunan Persib di Lapangan Futsal Tirtawening, Kota Bandung, Selasa (29/3). /Sutanto_Nurhadi_Permana/

ARAHKATA - Persib menggelar acara bertajuk Lapangan Untuk Berbagi yaitu dengan bermain sepakbola bersama anak-anak penyandang down syndrome di Lapangan Futsal Tirtawening Kota Bandung, Selasa 29 Maret 2022. 

Hal itu dalam rangka menyambut Hari Olahraga Internasional untuk Pengembangan dan Perdamaian.

Persib Community and Activation Manager, Rijki Kurniawan mengatakan anak-anak down syndrome memiliki hak yang sama dengan anak-anak pada umumnya, termasuk untuk menikmati sepakbola tanpa adanya batasan. 

Baca Juga: Pelatih Persib Ingin Tutup Liga dengan Akhir Manis

"Kita mengajak anak-anak khususnya yang berkebutuhan khusus untuk bermain sepakbola. Kami ingin mempergunakan sepakbola ini sebagai media untuk beraktivasi dan edukasi untuk belajar hal lainnya," ujarnya Selasa, 29 Maret 2022.

Rijki mengaku telah menyusun banyak kegiatan serupa sebagai wujud komitmen Persib dalam menyemarakkan semangat Lapangan Untuk Berbagi tersebut. 

"Tentunya kami berkomitmen untuk terus menjadikan sebagai program yang sustain dengan harapan bisa menjangkau masyarakat atau komunitas yang lebih luas lagi khususnya mereka yang memang secara keadaan butuh bantuan," jelasnya.

Baca Juga: Move On dari Juara Liga, Pelatih Persib Songsong Piala AFC Musim Depan

Ketua Potads Jawa Barat, Mira Widiastuti mengungkapkan kegiatan dari Persib ini sangat bermanfaat.

Untuk diketahui, Potads adalah wadah para orangtua yang memiliki anak penyandang down syndrome.

"Ini salah satu peluang kerjasama antara Potads dengan Persib agar terus bekerja sama karena anak-anak butuh sarana dan prasarana untuk kegiatan fisik seperti futsal seperti ini," ucap Mira.

Baca Juga: Dua Pemain Persib Ini Harus Absen di Laga Terakhir Liga 1

"Anak-anak yang sudah besar seperti mereka ini setelah lulus SLB, mereka sudah tidak ada kegiatan lain. Mereka butuh pelatihan-pelatihan keterampilan agar bisa mandiri secara finansial seperti menanam dan berternak," lanjutnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler