SBY: Demokrat Di-Prank Musang Berbulu Domba soal Duet Anies - Cak Imin

1 September 2023, 22:39 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Sidang Majelis Tinggi pada Jumat, 1 September 2023. //YouTube Partai Demokrat

ARAHKATA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkap pesan yang diterima dari para kader dan non-kader terkait keputusan Partai NasDem menduetkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dia menyebut, ada dua pesan yang menarik perhatiannya.

"Sejak pagi kita bekerja, pesan datang dari mana-mana, rata-rata emosional. Dari sekian banyak ribuan yang memberikan message itu, ada dua yang menarik," kata SBY di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jumat, 1 September 2023.

Dia lantas membacakan pesan pertama yang menarik perhatiannya. Pesan itu berbunyi, "Aku tahu politik itu banyak akalnya, tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat."

Baca Juga: KPK Bakal Periksa Cak Imin, Korupsi Kemenaker 2012 Kembali Digarap

Pesan kedua, lanjutnya, berupa peribahasa. "Ada lagi komentar, 'Demokrat kena prank dari musang berbulu domba.' Ini kan peribahasa yang lama," kata dia.

Dia menyebut, peribahasa itu bermakna sosok yang bersikap baik di depan, namun justru menyerang di belakang.

"Musang berbulu domba itu di depan bersikap baik, manis, lembut, penuh persahabatan, di balik itu kalau kita lengah, kita akan dicaplok dan dimakan sampai habis," ujar SBY.

Baca Juga: AHY Kena Prank Lagi Meratapi Nasibnya Dikhianati Anies Baswedan 

"Peribahasa, musang bukan orang. Mungkin tafsirnya kita ditelikung dan seperti peribahasa ini," katanya.

Menurut SBY adalah setelah dia renungkan baik-baik, Partai Demokrat diselamatkan oleh Tuhan. Maksudnya adalah Partai Demokrat tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain yang tidak jujur dan amanah.

"Yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi beragama islam akhlak Rasululloh yang kita rasakan mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang disepakati, tidak pegang komitmen dan janjinya. Sekarang saja tidak siddiq, amanah, tidak pegang komitmen yang bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar akan diapakan," tutur SBY.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Surya Paloh Pilih Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan Jelang Pilpres 2024

"Saya kira kalau renungkan ini ambil hikmahnya kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita masih bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia," imbuhnya.

Terakhir kata SBY, Partai Demokrat tidak diizinkan untuk berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan.

"Bayangkan kalau ke depan kita punya mitra koalisi yang tidak tunduk dan patuh kesepakatan yang kita buat bersama apalagi kalau mendikte atau mengatur yang lain termasuk capres, memaksa kehendak, tidak menganggap yang lain bukan itu koalisi yang mau kita bangun," singgungnya.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler