Sejak 2021, Indonesia memang telah memproduksi Avtur di dalam negeri sehingga tidak lagi mengandalkan impor.
Ironisnya, kadangkala harga avtur di Indonesia justru lebih mahal dibandingkan harga avtur di Malaysia ataupun di Singapura, bahkan jaraknya rata-rata bisa sampai 30 persen.
Baca Juga: Boy Rafli: Potensi Ancaman Terorisme Indonesia Urutan ke-24
Pertamina harus segera mencarikan solusi agar harga avtur di Indonesia bisa bersaing dengan harga di berbagai negara lainnya.
Untuk mengantisipasi dampak kenaikan avtur terhadap industri penerbangan penumpang berjadwal dan kargo.
Pemerintah dalam waktu dekat bisa mengeluarkan kebijakan berupa memangkas biaya-biaya yang menjadi beban para maskapai penerbangan, seperti biaya landing.
Baca Juga: Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR RI dengan Pengurus Pusat Partai Nasdem
"Sehingga bisa mengurangi biaya operasional pesawat dan memastikan industri penerbangan penumpang berjadwal dan kargo tetap bisa tumbuh," pungkas Bamsoet.***