ARAHKATA - Rasa cinta dan mencintai merupakan rasa yang sudah lumrah dimiliki oleh setiap insan manusia. Lalu bagaimana mencintai seseorang dengan nyaman sesuai kaidah dalam agama Islam ?
Sesungguhnya, dalam Islam makna cinta adalah utama. Cinta merupakan ungkapan yang keluar dari setiap insan dalam mengagumi sesuatu. Cinta kepada Allah Swt, Cinta kepada Rasul dan cinta kepada Alquran. Jika cinta kepada lain jenis bagaiamana?
Menurut beberapa sumber, persoalan cinta dalam Islam merupakan kodratnya manusia. Seperti ketika saat memilih pasangan, dalam Islam saat cinta menggelora tentu pasangan yang membuat nyaman dan membuatnya tumbuh rasa kasih dan sayang seperti tertulis dalam Alquran,
Baca Juga: Trik dan Tips Biar Si Doi Gampang Jatuh Cinta
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar-Rum ayat 21).
Dalam pandangan ulama, Cinta kepada sesama dan lawan jenis menjadi perhatian ulama. Cinta disyaratkan asal karena Allah bukan karena yang lain. Seperti yang pernah disampaikan Ibn Qayyim al-Jauziyyah Rahimahullah;
Bahwasanya cinta (mahabbah) ada empat jenis yang harus dibedakan, karena jika tidak bisa membedakan maka akan timbul kesesatan. Seharusnya cinta hanya kepada Allah, cinta kepada apa yang dicintai oleh Allah, cinta untuk dan karena Allah, serta mencintai atau mensejajarkan dengan kecintaan Allah, Untuk yang terakhir termasuk perbuatan syirik. Sehingga batasan mencintai walaupun kepada lawan jenis itu hanya karena Allah.
Baca Juga: Bedah Novel Cinta dalam Gelap Cahaya, Zack Sorga: Saya Langsung Jatuh Cinta dengan Judulnya
Tapi, jika insan manusia sedang jatuh cinta tentu saja tidak dilarang. Namun dipastikan ingat bahwa perasaan datang dari Allah. Dalam jatuh cinta dianjurkan untuk membaca doa seperti berikut,
“Allohumma innii as’aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal ‘amalal-ladzii yubbaligunii hubbaka. Allohummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsii wa ahlii wa minal-maa’il-baarid.”
Artinya:
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu, amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan kecintaanku kepada-Mu lebih aku cintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin.” (HR. Tirmizi).***