Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama, Mitos atau Fakta?

- 10 Maret 2021, 13:04 WIB
Ilustrasi berpandangan
Ilustrasi berpandangan /Dok. Pixabay

Misalnya, Anda tertarik pada caranya berjalan, caranya berbicara, atau cara ia bersikap pada orang-orang di sekitarnya.

Walaupun banyak ahli menganggap ini sebagai mitos, beberapa orang meyakini bahwa cinta pandangan pertama memang benar adanya.

Perasaan gembira yang membuncah dan debaran jantung tak beraturan membuat mereka yakin bahwa ia menemukan cintanya pada pertama kali melihat seseorang.

Selain itu, perasaan dejavu atau déjà vu juga bisa menyertai hal ini. Perasaan di mana Anda merasa telah mengenal orang tersebut di masa lalu, padahal jelas-jelas Anda baru melihatnya 5 detik yang lalu.

Atau mungkin pada pandangan pertama Anda merasa separuh diri Anda, seperti tertarik ke arahnya layaknya sebuah magnet.

Namun, bagaimanapun juga, Anda tetap memerlukan relasi dan interaksi secara langsung untuk menentukan apakah Si Dia benar-benar sosok yang Anda cintai atau bukan.

Maka dari itu, Anda harus mengakui bahwa sebenarnya Anda tidak benar-benar mencintainya pada pandangan pertama.

Harus ada relasi yang terjalin dengan baik untuk mencintai seseorang karena cinta tidak datang secara instan.

Usaha untuk mengenal seseorang dapat bersifat kognitif, yaitu berdasarkan apa yang ia katakan kepada Anda, dan emosi apa yang dia ungkapkan.

Kemudian, bisa melalui nada suara, caranya berperilaku, hingga bagaimana dia menyikapi sesuatu.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah