Yuk Cari Tau! Ini Sejarah Ketupat Jadi Hidangan Khas Lebaran

- 1 Mei 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi ketupat, sidang isbat Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah akan digelar hari ini, berikut rincian jadwalnya
Ilustrasi ketupat, sidang isbat Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah akan digelar hari ini, berikut rincian jadwalnya /Sumber foto: Tangkapan layar Unsplash/ Mufid Majnun

ARAHKATA - Saat merayakan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, masyarakat Indonesia biasanya menyajikan ketupat sebagai hidangan utama.

Ketupat tersebut disajikan dengan berbagai macam lauk seperti opor ayam, gulai dan sambal goreng kentang.

Ketupat ini merupakan makanan yang berasal dari beras yang dibungkus dengan anyaman janur kuning.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Dua Ledakan Bom di Kabul Afghanistan Makan Korban Jiwa

Lalu sejak kapan dan bagaimana sejarah ketupat jadi hidangan wajib saat lebaran?

Dikutip Arahkata dari berbagai sumber pada Minggu, 1 Mei 2022, Menurut Sejarawan Agus Sunyoto (2016), lebaran ketupat tradisi asli Indonesia. Itu sebetulnya diambil dari satu hadits, “man shoma ramadhana tsumma atba‘ahu syi’ta minsyawwalin fakaana shama kasiyaamidahron” yang artinya:

(Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seperti telah berpuasa selama setahun penuh).  

Baca Juga: 10 Ide Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Ini Cocok Dikirim ke Sahabat!

Orang yang berpuasa seperti itu disebut kaffah atau kafatan, artinya sempurna. Orang Indonesia menyebutnya kupat (ketupat) atau kupatan.

Itu sebabnya orang Indonesia setelah berpuasa Syawal, ada hari raya ketupat, artinya hari raya sempurna.

Sementara menurut H.J de Graaf dalam Malay Annal yang dikutip Historia, ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah pada abad ke-15.

Baca Juga: Sidang Isbat Idul Fitri, Kemenag Akan Undang Pihak Ini

Bungkus ketupat yang terbuat dari janur untuk menunjukkan identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa atau nyiur.

Masyarakat pesisir yang identik dengan makanan khas yang terbungkus dengan janur tersebut lalu mendorong Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai media dakwah untuk menyebarkan Islam.

Ketupat semakin popular di kalangan umat Islam sendiri ketika Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai simbol lebaran ketupat.

Baca Juga: Yuk Puasa Syawal Setelah Enam Hari Rayakan Idul Fitri! Begini Niat-Keutamaannya

Perayaan yang dilakukan pada 8 Syawal atau seminggu setelah Idul Fitri dan setelah enam hari berpuasa syawal.

Tradisi dengan menyajikan ketupat lalu berlanjut pada masa kerajaan Islam, yaitu pada masa Kerajaan Demak dan Mataram Islam.

Pemandangan tersebut terlihat ketika masyarakat Keraton di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon melakukan upacara selametan yang disebut sekaten atau grebeg mulud yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Ketupat menjadi bagian dari sajian penting dalam upacara tersebut.

Baca Juga: Ketahui! Ini Dalil Sholat Idul Fitri di Lapangan

Tidak hanya di Jawa, ketupat sudah lama dikenal di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini terlihat dari sejumlah makanan khas daerah yang mengikutkan ketupat sebagai pelengkap hidangan.

Di antaranya kupat tahu (Sunda), kupat glabet (Tegal), Coto Makassar, ketupat sayur (Padang), Sate Padang, Laksa (Cibinong), doclang (Cirebon), gado-gado, sate ayam, dan kadang disajikan dengan bakso.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah