Muslim Inggris Gunakan Aplikasi Pencari Jodoh dan Menikah Kala Pandemi

- 12 November 2020, 20:29 WIB
Ilustrasi kencan (Pixabay)
Ilustrasi kencan (Pixabay) /Arahkata.com

Arahkata.com - Aisha Rosalie (23) dan Sultan Akhtar (25) adalah warga Inggris yang tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau rest-area jalan tol akan menjadi tempat yang romantis bagi mereka bedua.

Keduanya berkenalan melalui aplikasi kencan khusus muslim awal Maret. Kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan secara nasional oleh pemerintah setempat memupus harapan keduanya untuk saling mengenal satu sama lain melalui kencan seperti yang biasa dilakukan muda-mudi yang dimabuk asmara pada umumnya.

Sebagaimana diberitakan di situs aljazeera.com, Keduanya akhirnya memutuskan hanya saling berkomunikasi melalui sambungan video dan chat setiap hari.

Imbas restoran dan kafe yang tutup akibat kebijakan lockdown tersebut, pasangan sejoli tersebut memutuskan untuk berkencan di rest area di sekitar London, Inggris. Rosalie tinggal di Drewsbury sementara Akhtar sendiri berasal dari Inggris di bagian utara.

"Saya harus memastikan ini bukan situasi catfish (identitas palsu di internet untuk memikat lawan jenis), Kami terus-menerus merasa takut bahwa kami tidak akan mendapat kesempatan untuk bertemu. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi karena situasi virus corona,” )," canda Akhtar, 25 tahun.

"Hal tersebut memotivasi saya untuk mengunjungi Aisha dan melihat bagaimana dia di kehidupan nyata, setelah itu kami berpisah selama beberapa bulan."imbuhnya memastikan.

Terlepas dari rintangan yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona, ikatan cinta diantara mereka terus tumbuh dan semakin kuat.

“Kami makan bersama di banyak rest-area sebelum kami menikah, Kami makan di sana, berdoa di sana, nongkrong di mobil kami, berkeliling, dan kembali ke rest-area,”ujar Aisha sang pasangan wanita.

“Saat aku melihatnya lagi untuk kedua kalinya, aku lupa seperti apa dia, seperti apa suaranya. Melihat seseorang di obrolan video, Anda lupa seperti apa mereka secara langsung . "tambah Aisha

Pada saat pembatasan jarak sosial dilonggarkan pada bulan Juni, pasangan tersebut telah memutuskan bahwa keduanya akan melangsungkan pernikahan.

Tapi masjid di seluruh negeri masih ditutup, dan sulit untuk menemukan seorang imam yang meresmikan nikah keduanya dalam upacara pernikahan Muslim.

“Kami memang mempertimbangkan pernikahan online, nikah online,” kata Akhtar,

Akhtar juga menambahkan mereka menemukan seseorang yang berbasis di Pakistan yang bersedia meresmikan pernikahan mereka.

“Tapi itu tidak seintim yang saya inginkan jadi kami menundanya".tambahnya

Empat minggu kemudian, Akhtar meminta kepada imam lokalnya di Dewsbury. Imam itu menyuruh keduanya untuk datang keesokan harinya dan dalam empat bulan pertemuan, mereka menikah dengan bahagia pada 4 Juli.

Kami berdua adalah tipe orang yang sederhana,”ucap Rosalie.

“Itu adalah alasan kami untuk mengadakan pernikahan secara sangat sederhana, tanpa harus mengeluarkan banyak uang, pakaian serta semua hal yang tidak benar-benar kami butuhkan. Itu adalah alasan bagi kami untuk membuatnya sederhana, untuk membuatnya segala sesuatunya hanya karena saya, Sultan, Allah [Tuhan], dan menikah. "

Karena kebijakan pembatasan sosial yang masih berlaku di seluruh Inggris, kencan di era virus corona semakin banyak yang berpindah ke dunia maya.

Dalam dua minggu setelah pembatasan sosial dimulai, ada peningkatan 13 persen dalam jumlah pengguna yang masuk ke Muzmatch, aplikasi yang digunakan Rosalie dan Akhtar.

Secara global, aplikasi tersebut mengalami peningkatan unduhan sebesar 45 persen di bulan Maret, ketika banyak negara memberlakukan aturan pembatasan sosial yang lebih ketat.

Sumber : https://www.aljazeera.com/features/2020/10/28/uk-muslims-turn-to-apps-to-find-love-get-married-in-lockdown

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah