GILA! Pemilik Axie Infinity 'Komitmen Penuh' Ganti Uang Pemain Setelah Peretasan

1 April 2022, 09:42 WIB
Permainan Axie Infinity yang baru saja terkena peretasan. /Shetcoiner

 

ARAHKATA - Permainan kripto Axie Infinity telah mengalami insiden peretasan dan kehilangan sekitar 600 juta dolar AS (Rp 8,6 triliun).

Sebagai tanggung jawab, perusahaan Axie Infinity menyampaikan akan mengganti uang pengguna yang hilang setelah peretas mencuri dari sistem blockchain yang menopang permainan ini.

“Kami berkomitmen penuh untuk mengganti kerugian pemain kami sesegera mungkin,” kata Aleksander Leonard Larsen, chief operating officer studio game Sky Mavis, melalui pesan teks dalam Bloomberg dikutip ARAHKATA pada Jumat 1 April 2022.

Baca Juga: Google Lakukan Uji Privasi Sandbox Terbaru di Chrome, Ini Fungsinya!

“Kami masih mencari solusi, itu merupakan diskusi yang sedang berlangsung,” imbuhnya.

Peretas mengeksploitasi kelemahan keamanan sistem yang disebut 'jembatan' (bridge).

Bridge merupakan perangkat lunak yang memungkinkan orang mengubah token tertentu menjadi token yang dapat digunakan di jaringan lain.

Baca Juga: Tatap Masa Depan! Malaysia Luncurkan Game NFT Pertamanya

Metode ini dilakukan peretas untuk menguras 173.600 Eter dan 25,5 juta token USDC dalam dua transaksi dari jaringan blockchain.

Pelanggaran itu terjadi pada 23 Maret, tetapi baru ditemukan pada hari Selasa.

Dana yang dicuri ialah "deposito pemain dan spekulan serta pendapatan Axie Infinity Treasury," kata Larsen.

Baca Juga: Bahaya! Peretas yang Melumpuhkan Eropa Masih Aktif

Menurut Larsen, dari Ether yang dicuri, 56.000 milik perbendaharaan Axie Infinity dan perusahaan tidak mencurigai keterlibatan oknum internal dalam pencurian itu.

Axie Infinity adalah salah satu permainan terbesar sebagai permainan play-to-earn, yang memungkinkan peserta untuk mengumpulkan koin kripto yang dapat diperdagangkan.

Serangan tersebut merupakan kasus terbaru dan menunjukkan bahwa bridge sering kali penuh dengan masalah.

Baca Juga: Meta Main Kotor Demi Lawan TikTok, Khawatir Tersaingi?

Banyak kode komputer yang tidak diaudit, memungkinkan peretas mengeksploitasi kelemahannya.

Identitas validator, yang seharusnya memesan transaksi di bridge, sering kali tidak diketahui dengan jelas.

Bahkan terdapat ribuan bridge di luar sana dan para pengguna melakukan transaksi kripto senilai ratusan juta dolar tiap harinya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Bloomberg

Tags

Terkini

Terpopuler