"Saat ini, kami (Samsung) tidak mengantisipasi dampak apa pun terhadap bisnis atau pelanggan kami. Kami (Samsung) telah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa lebih lanjut dan akan terus melayani pelanggan kami tanpa adanya gangguna," ungkap perusahaan smartphone asal kore tersebut kepada Engadget dikutip oleh ARAHKATA pada Senin, 7 Maret 2022.
Baca Juga: Tips Menghindari Kejahatan Siber di Twitter, No.5 Keren!
Diketahui peretas asal Amerika Selatan ini bertanggung jawab atas insiden peretasan yang dialami NVIDIA dan menuntut tebusan dengan mata uang kripto.
Belum diketahui apakah Lapsus$ meminta tuntutan terkait Cryptocurrency pada Samsung atau tidak.***