Teknologi Menjadi Keharusan, Bagaimana Efektifitasnya di Masyarakat?

- 21 Januari 2021, 11:40 WIB
Kepala Seksi Penyelenggaraan Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Adhie Nur Indra
Kepala Seksi Penyelenggaraan Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Adhie Nur Indra /Arahkata/

ARAHKATA - Diakui jaringan internet di tanah air belum merata di seluruh Indonesia. Namun, keberadaan internet di tengah-tengah masyarakat tentu tak dapat ditawar dalam kondisi  saat ini. Keberadaan internet mulai diakui positif di tengah kondisi pandemi, selain karena penggunaan yang meningkat, internet menjadi salah satu wadah dalam menangkap informasi yang meluas.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Adhie Nur Indra menyatakan salah satu fungsi Diskominfo adalah mengelola informasi dan komunikasi berbagai potensi yg ada di masyarakat.

"Masalahnya kita kan sudah di era digital 4.0 yg semuanya bermain di internet. Sudah tidak efektif lagi kalau menyampaikan info melalui media lama seperti koran, sarasehan, atau pidato. Orang lebih tertarik dapat info dari medsos. Sederhananya orang lebih seneng lihat tiktok daripada pidato pejabat atau kelompencapir," kata Adi saat dihubungi, Rabu (20/1/2021).

Atas dasar inilah, lanjutnya, Diskominfo Kabupaten Bandung akhirnya memutuskan untuk membangun channel dalam membranding potensi yang di Kabupaten Bandung. Sehingga, masyarakat bisa mengetahui apa saja potensi kabupaten dan tidak salah dalam melihat apakah potensi itu kolik Kabupaten Bandung atau bukan.

"Kabupaten Bandung itu kan banyak potensinya tapi tidak banyak yang tahu. Misalnya, Tebing keraton atau Bukit Moko yang lagi viral disebutnya Bandung. Padahal itu di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Orang lebih banyak bilang Pangalengan atau Ciwidey di Bandung bukan Kabupaten Bandung," ucapnya.

Baca Juga: Menelisik Bagaimana Seharusnya Penanganan Gempa?

Selain itu channel yang dibangun Diskominfo Kabupaten Bandung juga ditujukan untuk memunculkan potensi-potensi Kabupaten Bandung yang belum muncul ke permukaan.

"Branding Kabupaten Bandung, mengarah pada smart village. Dengan pertimbangan Kabupaten Bandung terdiri dari 31 kec, 270 desa dan 10 kelurahan, maka branding yang diusung adalah Bandung 1000 Kampung. Maksudnya ribuan potensi desa dan kampung yang ada di Kabupaten Bandung," tutur pria lulusan HI Universitas Pasundan ini.

Selain itu, ia menyebutkan langkah ini juga bisa menghindari produk Kabupaten Bandung diakui oleh daerah lain sebagai produknya.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x