Peluncuran Buku Putih Tata Kelola Infrastruktur Sampah Sirkular

4 Juli 2023, 10:53 WIB
Systemic meluncurkan buku putih tata kelola infrastruktur sampah sirkular. /Wijaya/ARAHKATA

ARAHKATA - Systemiq meluncurkan publikasi terbaru tentang bauran pembiayaan dapat berkontribusi terhadap perbaikan infrastruktur pengumpulan dan pemilahan sampah sirkular.

sehingga menjadi lebih menarik bagi investor, dan membantu mendorong pendanaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan sistem persampahan yang berkelanjutan.

Buku putih ini disusun bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan didanai oleh Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G).

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Kemenhan Hingga BIN Hati-hati Beli Barang yang Capai Rp 29,7 T

Di seluruh dunia, lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses terhadap sistem pengelolaan sampah yang efektif.

Dengan produksi sampah global yang diperkirakan akan tumbuh hingga lebih dari 1 milyar ton hingga 2050, kesenjangan pendanaan ini menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan manusia dan planet.

Di Indonesia sendiri, sekitar 55% atau lebih dari 120 juta masyarakat Indonesia tidak memperoleh akses ke sistem persampahan, yang mengakibatkan 40 juta ton sampah berakhir ke lingkungan setiap tahunnya.

Baca Juga: Menpora: Saya Tidak Terlibat Kasus Korupsi BTS

Kurangnya investasi di sektor ini mengakibatkan pengelolaan sampah yang tidak efisien, yang berkontribusi pada peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), dan menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga penghasil emisi terbesar di sektor persampahan global.

Adapun jumlah investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pengumpulan sampah sirkular yang memadai diperkirakan mencapai 4 miliar dollar AS dan kesenjangan tersebut tidak dapat diisi oleh hibah filantropi.

Untuk mengatasi masalah ini, laporan “Memobilisasi
Bauran Pembiayaan untuk Infrastruktur Pengumpulan dan Pemilahan Sampah Sirkular” menjabarkan usulan untuk meningkatkan kualitas sistem pengumpulan sampah, yang mengarah pada sejumlah peningkatan yang diperlukan untuk perubahan sistem secara lebih baik.

Baca Juga: Panji Gumilang Penuhi Panggilan Pemeriksaan Penyidik Bareskrim Polri

Secara teknis, bauran pembiayaan telah menjadi landasan agenda kepemimpinan untuk pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan menggunakan modal pembiayaan pembangunan publik dan/atau filantropis untuk mendorong tambahan pembiayaan komersial dari pihak swasta eksternal untuk investasi yang berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

Laporan dan temuan dalam studi ini dirangkum dari pengelaman Systemiq di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk melalui Program STOP.

Baca Juga: GMNI Minta KSAD Dudung Mempersiapkan Diri untuk Jadi Cawapres

Bekerja sama dengan pemerintah Indonesia serta pemangku kepentingan lainnya untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang komprehensif dan berkelanjutan secara ekonomi dan mengikuti prinsip ekonomi sirkular.

Seruan dari pemerintah, industri dan organisasi masyarakat sipil untuk hasil yang ambisius dari negosiasi Perjanjian Plastik Global (National Plastic Treaty) yang sedang berlangsung, menyoroti perlunya solusi inovatif untuk menangani seluruh siklus hidup plastik.

Andre Kuncoroyekti, Direktur Tata Kelola di Systemiq menyampaikan, “untuk dapat memenuhi target pengelolaan sampah yang ambisius, infrastruktur pengelolaan sampah perlu segera ditingkatkan," dikutip ArahKata.com pada Senin, 3 Juli 2023.

Baca Juga: Aturan Baru, Twitter Batasi Jumlah Cuitan yang Dilihat per Hari

Namun, pengelola persampahan dan pemerintah saat ini tengah menghadapi sejumlah hambatan terhadap akses investasi yang dibutuhkan untuk mendorong transformasi ini.

Skema bauran pembiayaan yang disajikan dalam laporan ini menggabungkan serangkaian solusi yang komprehensif dan praktis untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Selain itu, laporan ini merekomendasikan langkah-langkah staretgis bagi pemangku kepentingan utama pengelolaan sampah dan pembiayaan infrastruktur, serta menguraikan perubahan sistemik yang diperlukan untuk membuka akses investasi di luar pendanaan hibah.”

Baca Juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Jadi 76,4 Persen

Rofi Alhanif, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kegiatan peluncuran buku putih Memobilisasi Bauran Pembiayaan untuk Infrastruktur Pengumpulan dan Pemilahan Sampah Sirkular yang dihadiri oleh sejumlah keemterian, lembaga, dinas, instansi dan lembaga Development Finance Institution (DFI) terkait, mengemukakan,

“Selama penyusunan laporan kajian ini, momentum dan optimisme sektor persampahan Indonesia semakin meningkat.

Baca Juga: Raja Belanda Minta Maaf atas Perbudakan Masa Kolonial oleh Negaranya

Saat ini, Indonesia berada dalam kondisi yang tepat untuk melakukan transformasi pengelolaan sampah di seluruh wilayahnya.

Ditandai dengan semakin banyaknya dukungan dan antusiasme dari berbagai pihak, termasuk dari Lembaga Pembiayaan Pembangunan (DFI).

Terus mencari upaya pembiayaan bersama yang ‘layak investasi’ guna mendukung transisi global menuju ekonomi sirkular. Selain itu, pemerintah daerah pun turut menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam berprogres melawan ’darurat sampah’.”***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler