DPR Minta Pemerintah Dorong PGN Laksanakan Penugasan dengan Baik

- 30 Maret 2021, 21:42 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto /Foto: Dok. PKS/

"Bagi industri tertentu, capping (pematokan) harga gas alam sebesar USD 60 /MMBTU ini adalah sebuah berkah yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama.

Dasar hukumnya sendiri terbit pada tahun 2016 melalui Peraturan Presiden Nomor 40 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. Namun baru dapat diimplementasikan empat tahun kemudian yaitu pada 1 April 2020.

Sudah barang tentu pelaksanaan Perpres ini disambut dengan gembira oleh pihak industri," papar Mulyanto.

Baca Juga: Mulyanto: Pemerintah Mestinya Permudah Izin Penggunaan EBT

Sebelumnya, bersama rombongan anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto pernah melaksanakan kunjungan kerja ke industri pupuk, industri baja dan PLTGU (pembangkit listrik tenaga gas dan uap) serta berdialog dengan pihak industri soal kebutuhan gas alam ini.

Dari hasil kunjungan itu diketahui keluhan kalangan industri relatif serupa yakni soal kuota dan pasokan gas alam untuk menjalankan industri mereka yang belum jelas dari PGN.

Sebagai perusahaan publik, pihak PGN sendiri berkali-kali mengajukan insentif untuk menutupi kesulitan dalam penugasan pemerintah ini. Namun sampai hari ini belum terpenuhi. Karenanya, Pemerintah harus segera menuntaskan soal ini, agar tidak berlarut-larut, dan menghambat kinerja industri.

Mulyanto juga meminta Pemerintah untuk memberikan penugasan hanya kepada seratus persen BUMN, bukan BUMN yang sebagian sahamnya sudah go public. Penugasan Pemerintah pada BUMN “berkelamin ganda” seperti ini sangat riskan, karena sulit dibedakan antara uang rakyat dan uang privat. Antara “kantong kiri” dan “kantong kanan”. Ini rawan penyimpangan.

Baca Juga: Mulyanto: Pemerintah Perlu Jelaskan Efektifitas GeNose ke Publik

Untuk diketahui, industri tertentu yang mendapat pematokan harga 60 USD/MMBTU adalah industri pupuk, keramik, baja, tekstil dan produk tekstil, kaca, sarung tangan karet serta oleokimia dan pembangkit listrik.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah