ARAHKATA - Kopi sebagai minuman favorit banyak orang dapat menimbulkan bahaya terlebih untuk bayi dan anak.
Bahaya kopi pada bayi dan anak diantaranya dapat mengganggu irama jantung bahkan kejang.
Bahaya kopi bagi bayi dan anak patut untuk diwaspadai agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk.
Baca Juga: Bendera HTI Dipasang, Polisi Periksa Panitia Acara Deklarasi Anies Capres 2024
Bahaya konsumsi kopi pada bayi dan anak selain karena kandungan kafein di dalamnya, juga diakibatkan oleh sistem metabolisme yang berbeda dengan orang dewasa.
Karenanya, bahaya kopi untuk bayi dan anak jauh lebih rentan dibandingkan pada orang dewasa.
Berikut bahaya kopi bagi bayi dan anak dikutip KidsHealth pada Rabu, 8 Juni 2022.
Baca Juga: Rakyat Tanami Tanaman Pangan, Presiden Jokowi Minta Jangan Ada Tanah Telantar
1. Gangguan emosi
Kopi dapat berbahaya bagi bayi dan anak karena dapat menyebabkan rewel dan gelisah tiba-tiba.
Kondisi ini terjadi akibat adanya efek kafein dalam perubahan suasana hati dan perasaan.
Konsumsi kafein dapat meningkatkan rasa cemas sehingga bayi dan anak sangat rentan mengalami gangguan emosi.
Baca Juga: Ikuti Manchester City dan Barcelona, Persib Resmi Gabung Platform Socios
2. Insomnia akut
Bahaya kopi yang paling umum ialah insomnia.
Insomnia terjadi bukan hanya pada orang dewasa namun anak-anak.
Kafein pada kopi meningkatkan hormon adrenalin dan menyebabkan gangguan tidur.
Baca Juga: Per 9 Juni 2022, Thailand Izinkan Warganya Tanam Ganja di Rumah
Bayi dan anak yang sudah terbiasa minum kopi, akan lebih rentan mengalami insomnia akut.
3. Penyerapan kalsium terhambat
Kafein dalam kopi dapat menyebabkan penyerapan kalsium oleh tubuh jadi terhambat.
4. Gangguan irama denyut jantung
Hormon adrenalin yang meningkat akibat minum kopi akan mengganggu irama denyut jantung dan meningkatkan frekuensi denyut jadi lebih cepat.
Baca Juga: Napoli Gencar Hubungi Arsenal Soal William Saliba, Segini Biaya Transfernya
5. Kejang
Kejang adalah bahaya kopi bagi bayi dan anak yang paling parah.
Kafein pada kopi dapat mengganggu irama jantung semakin parah hingga akhirnya kejang terjadi.***