Mahasiswa di Indonesia Dorong Rektorat Sediakan Fasilitas Air Minum Isi Ulang di Kampus

14 Agustus 2023, 10:26 WIB
Mahasiswi Universitas Diponegoro mengisi ulang botol minumnya dari AMDK di kampus. /Dok Humas Undip/ARAHKATA

ARAHKATA - Para mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia menginisiasi gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang dianggap menjadi penyebab masalah sampah bagi lingkungan. Untuk itu, para mahasiswa berharap pihak rektorat bisa menyediakan fasilitas air minum isi ulang di kampus-kampus mereka.  

 Seperti diketahui, dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Pemerintah menetapkan target 100% sampah terkelola dengan baik dan benar pada tahun 2025. Target ini diukur melalui pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar 70%.

Universitas Indonesia (UI) adalah salah satu perguruan tinggi yang menyuarakan pengurangan pemakaian plastik sekali pakai di lingkungan kampusnya.  Para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI memiliki program reuse dengan menginisiasi penggunaan tumbler di kalangan mahasiswa untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai di lingkungan kampus. 

Baca Juga: Rayakan HUT Ke-50, PDPI Gelar Pertemuan Ilmiah Respirasi  

Vice Head of External Public Relation BEM UI yang juga anggota BEM UI di Departemen Lingkungan, Kaelan Lubis, mengatakan gerakan penggunaan tumbler di kalangan mahasiswa UI mendapat dukungan dari  Rektorat. 

“Kalau di skala kampus kita ada yang namanya program reuse, dimana mahasiswa mulai menggunakan tumbler untuk mengurangi pemakaian kemasan plastik sekali pakai. Gerakan ini didukung pihak rektorat dengan menyediakan keran-keran air minum yang bisa digunakan mahasiswa untuk mengisi  ulang tumblernya jika sudah habis. Untuk saat ini kran untuk isi ulang memang baru ada di Pusat Kegiatan Mahasiswa UI,” ujarnya.

Mahasiswa FISIP UI angkatan tahun 2021 ini juga mengutarakan sosialisasi pengurangan kemasan plastik sekali pakai ini juga sudah dilakukan di semua kantin yang ada di fakultas UI.  Dia mencontohkan adanya spanduk-spanduk yang mengajak para mahasiswa untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di kantin Fakultas FISIP UI. 

Baca Juga: Prabowo: Saya Terharu dan Merasa Terhormat Resmi Dapat Dukungan Golkar-PKB-PAN

“Di bawah naungan BEM Fakultas, kita juga membawa isu mengenai zero waste. Kita mensosialisasikan mengenai isu zero plastik ini kepada calon mahasiswa 2023. Dalam sopek yang dilakukan kepada para mahasiswa baru ini, kita juga memberikan materi  agar mereka juga paham mengenai lingkungan,” tukas Kaelan.

Selain UI, Universitas Trisakti juga menyuarakan gerakan serupa. Ameda, Wakil Ketua Mahasiswa Pecinta  Alam Universitas Trisakti, mengutarakan gerakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di kampus Trisakti dimulai dari para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pecinta alam yang melihat bahwa jumlah sampah plastik sudah semakin merajalela saat ini. 

“Untuk itu, mahasiswa yang bergabung di organisasi pecinta alam pun menginisiasi penggunaan tumbler sebagai salah satu mitigasi untuk mengurangi sampah plastik tersebut,” tukas mahasiswa jurusan Teknik Geologi angkatan tahun 2019 ini.

Baca Juga: Miss Universe Cabut Lisensi Miss Universe Indonesia, Buntut Skandal Body Checking Bugil

Rencananya, para mahasiswa di organisasi pecinta alam Universitas Trisakti ini akan melakukan sosialisasi terkait pengurangan plastik sekali pakai ini secara bertahap di lingkungan kampus.

“Kami akan membuatnya dalam bentuk program kerja di hari Bumi. Kita juga berencana mengajukan proposal ke pihak petinggi kampus untuk menyediakan fasilitas galon isi ulang di lingkungan kampus,” tuturnya.

Di Universitas Budi Luhur (UBL), kesadaran para mahasiswa untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai sudah mulai tercipta. Saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, setiap tahunnya para mahasiswa yang diwakili organisasi pecinta alam atau Makopala selalu mengadakan pawai untuk menolak keberadaan kemasan plastik sekali pakai di lingkungan kampus.

Baca Juga: Sah! Indonesia Melarang 'Kumpul Kebo', Hukuman Pidana 1 Tahun atau Denda Rp10 Juta!  

Ketua Makopala Universitas Budi Luhur, Yoga, mengatakan dalam pawai itu, para mahasiswa membawa berbagai jenis sampah plastik sekali pakai yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar seperti galon sekali pakai dan lain-lain untuk menunjukkan bahwa sampah-sampah inilah yang menjadi perusak lingkungan selama ini.

"Kita ingin mengimbau masyarakat khususnya civitas kampus, untuk bisa mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai, salah satunya galon sekali pakai. Selain itu, kita juga ingin mengajak semua pihak agar memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah plastik itu sembarangan dan kalau bisa jangan pakai kemasan plastik yang sekali pakai," katanya.

Sekarang, kata Yoga, sudah banyak mahasiswa UBL yang membawa tumbler dari rumah. “Apalagi pihak kampus juga telah menyediakan beberapa dispenser air galon isi ulang yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk mengisi ulang air minumnya saat sudah habis," tuturnya.

Baca Juga: Merayakan HUT Pusdiklat Citra Maitri Jaya ke-5 Gelar Food Bazaar Vegetarian 2023

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan produk-produk plastik sekali pakai, termasuk galon sekali pakai yang ada di pasaran. Mereka beralasan, kehadiran produk-produk kemasan plastik sekali pakai ini akan menambah semakin rumitnya penyelesaian masalah sampah plastik di Indonesia yang sudah sangat merusak lingkungan.

Mahasiswa Departemen Kesehatan Mental dan Lingkungan Masyarakat (Kesling) UNY, Tama mengatakan penolakan terhadap penggunaan kemasan plastik sekali pakai ini dilakukan karena kehadirannya akan semakin membahayakan lingkungan. “Kemasan-kemasan plastik sekali pakai ini akan sangat menambah bahaya terhadap lingkungan. Plastik-plastik ini kan sangat susah terurai, jadi akan semakin mencemari lingkungan dan sangat berbahaya,” ujar Tama.

Karenanya, Tama menyampaikan salah satu program Departemen Kesling UNY akan berusaha meminimalkan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Salah satu upaya yang dilakukan Departemen Kesling UNY untuk mensosialisasikan gerakan ini di lingkungan kampus.

Baca Juga: RoyalParking.ID Hadirkan Solusi Parkir Terintegrasi Tingkatkan Prestasi 

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun kini telah memulai langkah baru untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan kampus guna membantu mengurangi tingginya sampah plastik. Sekretaris Institut ITS, Agnes Tuti Rumiati, mengatakan ITS sangat gencar mengimbau seluruh civitas akademika untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kampus. “Kami selalu mensosialisasikannya kepada para mahasiswa, dekan, kepala departemen dan pimpinan-pimpinan unit yang ada di ITS,” kata Tuti.

Permasalahan akan sampah plastik yang terus meningkat juga mendorong Universitas Ciputra Surabaya untuk berkontribusi dalam menekan pertumbuhan sampah plastik di lingkungan sekitar. Target yang ingin dicapai oleh Universitas Ciputra dalam program Green Campus adalah mengurangi jumlah produksi sampah plastik harian, terutama di lingkungan Universitas Ciputra Surabaya. Yang mana, keadaan lingkungan di Universitas Ciputra Surabaya pun ternyata tak luput dari permasalahan sampah plastik yang akar permasalahannya pun disebabkan karena kurangnya kesadaran mahasiswa tentang ketertiban dalam membuang sampah.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: BEM UI

Tags

Terkini

Terpopuler