Perut Melilit, Ini Penyebab dan Cara Penanganannya

24 Februari 2024, 17:06 WIB
Ilustrasi gambar wanita sakit perut/freepik /Dita Nilan Karlasari/Cara Mengatasi Sakit Perut Saat Menstruasi

ARAHKATA - Perut melilit merupakan sensasi rasa sakit atau kram yang terjadi pada area perut.

Gejala ini bisa datang secara tiba-tiba dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Rasa sakitnya dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, dan dapat disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, diare, atau sembelit.

Baca Juga: 10 Trik Jitu Sulap Ruangan Sempit Menjadi Lebih Luas

Ada berbagai jenis obat untuk mengatasi perut melilit. Namun, mengonsumsi obat tanpa mengidentifikasi penyebab berisiko menimbulkan efek samping.

Dikutip dari halodoc, berikut penyebab perut melilit serta cara penanganannya:

1. Masalah Pencernaan

Perut melilit umumnya disebabkan oleh masalah pencernaan. Kondisi ini bisa terjadi karena makan berlebihan atau makan terlalu cepat, terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol, merokok, rasa cemas yang berlebihan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Selain perut melilit, masalah pencernaan kerap ditandai dengan perut yang terasa penuh, sensasi terbakar di perut bagian atas, mual dan bersendawa.

Untuk mengatasinya, sebaiknya jangan berbaring terlebih dahulu setelah makan. Hindari atau hentikan makanan yang mungkin menjadi pemicu.

Selain itu, sebaiknya makan dengan porsi kecil namun sering daripada makan dengan porsi besar sekaligus.

Baca Juga: Inspirasi Menu Arisan Kekinian, Perpaduan Cita Rasa Tradisional dan Modern

2. Sindrom Iritasi Usus

Penyakit ini ditandai dengan sekelompok gejala, termasuk perut melilit. Gejala lainnya yang menyertainya berupa kram, perut bergas, sembelit atau diare.

Sindrom iritasi usus dapat ditangani dengan mengubah pola makan dan gaya hidup serta pemberian obat saat diperlukan.

3. Sembelit

Tinja yang keras dan sulit untuk dikeluarkan juga sering menimbulkan gejala perut melilit. Pola makan yang buruk biasanya menjadi penyebab utama sembelit.

Sembelit dapat diobati dengan mengubah pola makan, seperti konsumsi banyak serat dan banyak minum air. Suplemen, probiotik, dan pencahar juga bisa digunakan untuk atasi sembelit.

Baca Juga: Breaking News! Capres Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Presiden Erdogan

4. Keracunan Makanan

Seseorang yang keracunan makanan dapat mengalami diare, muntah, demam sampai perut melilit.

Keracunan makanan dapat diobati di rumah dengan istirahat, banyak minum air, dan obat-obatan yang dijual bebas.

Pada kasus yang parah, seseorang yang mengalami keracunan makanan harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Cuan di Bulan Ramadan, 10 Ide Jualan Takjil Laris Manis

5. Kecemasan

Percaya atau tidak, faktanya kecemasan bisa menimbulkan gejala perut melilit.

Tanda-tanda kecemasan lainnya mungkin termasuk:
- Gugup, gelisah, atau tegang.
- Perasaan bahaya, panik, atau takut.
- Detak jantung cepat.
- Pernapasan cepat, atau hiperventilasi.
- Berkeringat meningkat atau berat.
- Gemetar atau otot berkedut.
- Kelemahan dan kelesuan.

Tergantung pada jenis kecemasan, pengobatan dapat berkisar dari mengubah pola makan dan gaya hidup hingga obat-obatan atau bicara dengan psikiater.

Baca Juga: Tak Perlu Ribet, 10 Ide Takjil Praktis dan Lezat Ini Bisa Dibuat dalam Waktu Singkat

6. Sindrom pramenstruasi (PMS)

Perut melilit juga kerap muncul menjelang menstruasi.

Selain sakit perut yang terasa melilit, PMS sering ditandai dengan nyeri payudara, munculnya jerawat, mengidam makanan, sembelit, diare, sakit kepala, sensitif terhadap cahaya atau suara, mood swing sampai kelelahan.

Meskipun PMS bukan sebuah penyakit dan tidak dapat disembuhkan, gejalanya dapat dikurangi dengan mengubah pola makan dan gaya hidup serta mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler