Vaksin Setiap Hari ala Nasrullah, Begini Caranya

- 25 Februari 2021, 21:09 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Sumber: pexels.com/

ARAHKATA - Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin melalui suntikan ataupun diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu.

Vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui vaksinasi, umumnya mengandung virus atau bakteri yang telah dilemahkan, serta protein mirip bakteri yang diperoleh dari pengembangan di laboratorium.

Kandungan vaksin menimbulkan reaksi imunitas tubuh, yang dapat mempersiapkan tubuh untuk melawan serangan infeksi di kemudian hari. Proses ini merupakan proses imunisasi dalam tubuh.

Baca Juga: Yuk... Baca Buku Karya Syekh Ali Jaber, Amalan Ringan tapi Menakjubkan

Namun yang dilakukan ustad Nasrullah berbeda dengan vaksinasi yang dianjurkan dan diberikan dari pemerintah.

Arahkata.com mengutip dari akun telegram Nasrullah - Magnet Rejeki, simak penjelasan berikut:

Kami sekeluarga melakukan 'vaksin' setiap subuh. Tentu 'vaksin' di sini pakai tanda petik, karena bukan vaksin seperti yang ramai dibicarakan.

“Pak Nas, siap divaksin?” tanya seorang sahabat. “Semoga urutan paling akhir saja” jawab saya. Ya jika saatnya tiba, vaksin sinovac atau merk apapun yang tiba di antrian saya, bismillah saja. Asal sudah halal MUI dan aman BPOM.

Walaupun sebenarnya, vaksin itu bukan satu-satunya solusi.

Masyarakat bisa menjaga dengan metode lain, semisal menjaga imunitas, tetap bahagia, menjaga protokol kesehatan dan saran-saran positif lain.

Termasuk 'vaksin' yang kami lakukan setiap hari.

Dengan sungguh-sungguh, kami sholat taubat dua rakaat, lalu sholat hajat dua rakaat, khusus tentang kondisi covid-19.

Baca Juga: Badai Bunuh Diri di Jepang, Kaum Perempuan Jadi Korban

Lalu meminta petunjuk kepada Allah, bertawassul bil Qur’an, meminta petunjuk ayat-Nya yang positif yang bisa melindungi kami dari covid-19.

Sudah sekitar sembilan bulan ayat 'vaksin' yang kami dapat itu menemani kami. Setiap ba’da subuh, saya, istri dan anak2 membaca sebanyak tujuh kali. Kadang juga hanya tiga kali. Ditutup dengan dzikir Al-malikul Haqqul Mubiin.

Lalu meniupnya di depan air yang selalu kami sediakan. Semua dari kami meminum air yang juga terbacakan dzikir Al-ma’tsurot itu.

Kami pun tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, sebagai bagian dari kerendahan hati.

Menghadapi covid-19 ini sombong yang menyebabkan abai tentu tidak boleh, takut banget juga tidak boleh. Berada di tengah-tengah saja.

Kadang kami greges, badan ga enak, orang-orang di sekitar kami satu per satu juga terkena covid.

Saat ke Sulawesi, saya dekat dengan ibunda dan adik-adik saya. Sesampainya di Depok lagi, diberi kabar Ibunda dan dua adik, dirawat karena covid. Saya pun rapid anti-gen, negatif.

Baca Juga: Jokowi Pantau Vaksin bagi Tenaga Pendidik

Tiga guru pesantren dirawat covid, saya rapat dengan ust Ali, kepala pesantren yang dirawat di rumah sakit dan sembuh. Alhamdulillah juga saya masih dilindungi.

Satu per satu orang dekat juga harus dirawat covid-19, ya bismillah, kita hadapi dengan sabar, tawakkal dan optimis.

Dengan 'vaksin' setiap hari yang kami baca, kami merasa hidup dalam keamanan bersama Allah. Mungkin perasaan yakin dan aman itu juga bisa membantu menghadapi covid-19 ini.

"Siapa tahu, cara kami bisa juga jadi inspirasi bagi Anda," demikian ungkapan ustad Nasrullah. ***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah