Bahayanya Vertigo Sentral, Yuk Kenali Gejalanya

- 6 Maret 2021, 11:32 WIB
Spesialis Saraf RS Pusat Pertamina (RSPP) dr. Rr. Fika Tiara, WW, Sp.S,
Spesialis Saraf RS Pusat Pertamina (RSPP) dr. Rr. Fika Tiara, WW, Sp.S, /Arahkata/Mohamad Irawan

ARAHKATA - Walaupun keluhan vertigo seringkali kali disampaikan oleh banyak orang tapi tidak banyak yang menyadari bahwa vertigo memiliki potensi pada penyakit lain yang membahayakan jiwa. Vertigo ini disebut vertigo sentral.

Spesialis Saraf RS Pusat Pertamina (RSPP) dr. Rr. Fika Tiara, WW, Sp.S, menyatakan vertigo bisa terjadi pada usia berapa saja. Tapi mayoritas vertigo terjadi pada orang dewasa hingga lanjut usia.

"Gejala umum vertigo itu adalah sensasi berputar. Yang membedakannya adalah termasuk jenis apa vertigo yang dirasakan. Karena tidak seperti vertigo perifer, vertigo sentral menunjukkan adanya kelainan di otak," kata dr. Fika, Sabtu 6 Maret 2021.

Baca Juga: Kampanye HPSN, Amatil Indonesia Kemas Inovasi Unik seperti Ini

Vertigo sentral dapat disebabkan oleh penyakit yang berasal dari susunan saraf pusat atau otak. Secara klinis, adanya kerusakan dapat diakibatkan oleh infark/sumbatan atau perdarahan pada otak kecil (serebelum), nuklei vestibular, atau jaras-jaras ke batang otak. Penyebab lain yang juga bisa menimbulkan vertigo adalah tumor, infeksi, trauma, dan multiple sclerosis.

Vertigo sentral juga ditentukan berdasarkan karakteristik, durasi, faktor-faktor yang menginduksi, gejala penyerta, dan gejala yang melatarbelakanginya. Karakteristik vertigo bisa berupa rotasi atau ketidakseimbangan.

Vertigo juga bisa ditimbulkan oleh stimulasi fisiologi, misalnya pada ketinggian, motion sickness atau disfungsi patologi dari sistem sensori yang menstabilisir.

Pengalaman vertigo ini dibedakan atas persepsi self motion seseorang selama gerakan natural atau bisa juga sebagai gangguan persepsi terhadap lingkungan yang diam.

Baca Juga: Yeay Weekend Tiba, Yuk Enjoy Me Time di Rumah

Vertigo harus dibedakan dengan dizziness (rasa pusing) non vertigo, meliputi sensasi ringan kepala atau kepala seperti melayang, pingsan atau pening tidak disertai ilusi gerakan. Berlawanan dengan vertigo, sensasi ini dihasilkan oleh keadaan-keadaan yang mengganggu suplai darah, oksigen atau glukosa ke otak.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x