Network
ARAHKATA - Berbicara soal puasa Ramadhan, semua orang diuji untuk menahan hawa nafsu dan juga menahan amarah pasa bulan suci ini.
Kendati demikian, pada sebagaian orang terkadang menahan rasa lapar adalah hal sulit di waktu-waktu tertentu, seperti misal saat waktu makan siang. Tapi, hal itu merupakan tantangan menjalankan puasa Ramadhan.
Pakar Gizi Klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia
dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK memberikan tipsnya untuk menurunkan risiko munculnya rasa lapar hingga lesu selama berpuasa Ramadhan. Salah satunya adalah dengan melalui pembagian porsi makan.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Vaksinasi Saat Puasa? Ini Menurut Ahli
"Dengan berpuasa, bagaimana meningkatkan manfaat mengurangi berbagai penyakit dan menurunkan tantangannya seperti lapar, haus, lesu, tetap sehat dan fit," kata Fiastuti melalui acara daring, dikutip Arahkata Sabtu, 2 April 2022.
Ia menjelaskan, rasa lapar, haus dan lesu mungkin di awal-awal bulan
bulan puasa sampai hari ketiga.
Sebagian orang yang berpuasa juga kerap merasa seperti kurang bertenaga.
Ataupun mungkin disebabkan oleh daya tahan tubuh yang turun, terutama di masa pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir.
Baca Juga: Jalani Puasa Ramadhan Bersama Sang Suami, Indah Permatasari Ungkap ini
"Mungkin karena perubahan pola makan karena sahur malas-malasan, enggak makan sayuran, buah, minum susu akibatnya konstipasi karena jumlah makanan yang masuk lebih sedikit atau jenisnya kurang, pasti buang air menjadi susah," tutur Fiastuti.
