Minum Air Putih yang Cukup dan Batasi GGL Cegah Penyakit Ginjal Kronik

- 14 Maret 2023, 10:03 WIB
Ilustrasi minum air putih
Ilustrasi minum air putih /Instagram @air_putih.id/

ARAHKATA - Ahli gizi dari PT Kalbe Farma Tbk Airin Levina, S.Gz mengatakan, mencegah penyakit ginjal kronik dapat dilakukan dengan minum air putih yang cukup dan membatasi konsumsi gula, garam, serta lemak (GGL).

"Air putih harus cukup, minimal dua liter per hari atau setara dengan delapan gelas air minum. Tapi kalau sehari-harinya di lapangan, panas-panasan, maka harus ditambah karena ada cairan yang keluar dalam bentuk keringat," kata Airin dalam media briefing "Jaga Ginjal untuk Masa Depan" di Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023.

Sementara untuk untuk konsumsi gula, Airin mengatakan batas maksimalnya adalah 50 gram atau setara 4 hingga 5 sendok makan per hari.

Baca Juga: Ketika Ahli Tanaman Bakau Berbicara tentang Orang Utan

"Tapi, waspadai juga hidden sugar. Kita makan fast food, soft drink dan minuman lain termasuk kopi yang ditambah gula dan creamer, itu juga gula, harus dibatasi," ujarnya.

Sementara untuk garam, Airin mengatakan batasannya adalah satu sendok teh per hari. Konsumsi garam dalam waktu panjang dan berlebihan akan menyebabkan hipertensi yang merupakan salah satu pencetus penyakit ginjal kronik.

Sedangkan untuk lemak, pilihlah lemak yang baik untuk tubuh berupa lemak jenuh dan Omega 3, dan Omega 6.

Baca Juga: Tunggu Mbak Puan di Gerbang DPR, Aksi Tenda Perempuan PRT Hari Ke III

Selanjutnya, Airin mengatakan bahwa pencegahan penyakit ginjal kronik juga dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan gizi secara seimbang mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga serat.

Di sisi lain, jika seseorang sudah mengalami gangguan ginjal tahap pra dialisis, maka ia harus berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai seberapa banyak kebutuhan air yang harus diminum.

"Kalau pra dialisis, ada yang airnya dibatasi, ada juga yang tidak perlu, tentunya kita lihat lagi kemampuan tubuhnya dan aktivitasnya seperti apa. Jadi harus konsultasi," katanya.

Baca Juga: Rektor Universitas Udayana Bali Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana SPI

Lebih lanjut, ia mengatakan orang yang mengalami gangguan ginjal kronik tahap pra dialisis maupun dialisis juga tetap harus membatasi gula, garam, dan lemak.

Kemudian, Airin juga mengingatkan ada perbedaan soal kebutuhan protein bagi orang sehat, pasien pra dialisis, dan pasien yang sedang menjalani dialisis.

"Kalau yang sehat butuh 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan per saji, kalau pra dialisis 0,6-0,8 gram per kilogram berat badan per saji, kalau sudah dialisis butuh lebih banyak protein karena ada protein dalam darah yang terbuang selama proses cuci darah, ada yang mengatakan 1,2-1,5 gram per kilogram berat badan per hari," ujar Airin.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran, Potensi Bahaya 7 Kilometer

Begitu juga dengan kalori, Airin mengatakan harus disesuaikan dengan kebutuhan.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x