Baca Juga: Merayakan HUT Pusdiklat Citra Maitri Jaya ke-5 Gelar Food Bazaar Vegetarian 2023
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan produk-produk plastik sekali pakai, termasuk galon sekali pakai yang ada di pasaran. Mereka beralasan, kehadiran produk-produk kemasan plastik sekali pakai ini akan menambah semakin rumitnya penyelesaian masalah sampah plastik di Indonesia yang sudah sangat merusak lingkungan.
Mahasiswa Departemen Kesehatan Mental dan Lingkungan Masyarakat (Kesling) UNY, Tama mengatakan penolakan terhadap penggunaan kemasan plastik sekali pakai ini dilakukan karena kehadirannya akan semakin membahayakan lingkungan. “Kemasan-kemasan plastik sekali pakai ini akan sangat menambah bahaya terhadap lingkungan. Plastik-plastik ini kan sangat susah terurai, jadi akan semakin mencemari lingkungan dan sangat berbahaya,” ujar Tama.
Karenanya, Tama menyampaikan salah satu program Departemen Kesling UNY akan berusaha meminimalkan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Salah satu upaya yang dilakukan Departemen Kesling UNY untuk mensosialisasikan gerakan ini di lingkungan kampus.
Baca Juga: RoyalParking.ID Hadirkan Solusi Parkir Terintegrasi Tingkatkan Prestasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun kini telah memulai langkah baru untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan kampus guna membantu mengurangi tingginya sampah plastik. Sekretaris Institut ITS, Agnes Tuti Rumiati, mengatakan ITS sangat gencar mengimbau seluruh civitas akademika untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kampus. “Kami selalu mensosialisasikannya kepada para mahasiswa, dekan, kepala departemen dan pimpinan-pimpinan unit yang ada di ITS,” kata Tuti.
Permasalahan akan sampah plastik yang terus meningkat juga mendorong Universitas Ciputra Surabaya untuk berkontribusi dalam menekan pertumbuhan sampah plastik di lingkungan sekitar. Target yang ingin dicapai oleh Universitas Ciputra dalam program Green Campus adalah mengurangi jumlah produksi sampah plastik harian, terutama di lingkungan Universitas Ciputra Surabaya. Yang mana, keadaan lingkungan di Universitas Ciputra Surabaya pun ternyata tak luput dari permasalahan sampah plastik yang akar permasalahannya pun disebabkan karena kurangnya kesadaran mahasiswa tentang ketertiban dalam membuang sampah.***