Selain UI, Universitas Trisakti juga menyuarakan gerakan serupa. Ameda, Wakil Ketua Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Trisakti, mengutarakan gerakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di kampus Trisakti dimulai dari para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pecinta alam yang melihat bahwa jumlah sampah plastik sudah semakin merajalela saat ini.
“Untuk itu, mahasiswa yang bergabung di organisasi pecinta alam pun menginisiasi penggunaan tumbler sebagai salah satu mitigasi untuk mengurangi sampah plastik tersebut,” tukas mahasiswa jurusan Teknik Geologi angkatan tahun 2019 ini.
Baca Juga: Miss Universe Cabut Lisensi Miss Universe Indonesia, Buntut Skandal Body Checking Bugil
Rencananya, para mahasiswa di organisasi pecinta alam Universitas Trisakti ini akan melakukan sosialisasi terkait pengurangan plastik sekali pakai ini secara bertahap di lingkungan kampus.
“Kami akan membuatnya dalam bentuk program kerja di hari Bumi. Kita juga berencana mengajukan proposal ke pihak petinggi kampus untuk menyediakan fasilitas galon isi ulang di lingkungan kampus,” tuturnya.
Di Universitas Budi Luhur (UBL), kesadaran para mahasiswa untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai sudah mulai tercipta. Saat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, setiap tahunnya para mahasiswa yang diwakili organisasi pecinta alam atau Makopala selalu mengadakan pawai untuk menolak keberadaan kemasan plastik sekali pakai di lingkungan kampus.
Baca Juga: Sah! Indonesia Melarang 'Kumpul Kebo', Hukuman Pidana 1 Tahun atau Denda Rp10 Juta!
Ketua Makopala Universitas Budi Luhur, Yoga, mengatakan dalam pawai itu, para mahasiswa membawa berbagai jenis sampah plastik sekali pakai yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar seperti galon sekali pakai dan lain-lain untuk menunjukkan bahwa sampah-sampah inilah yang menjadi perusak lingkungan selama ini.
"Kita ingin mengimbau masyarakat khususnya civitas kampus, untuk bisa mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai, salah satunya galon sekali pakai. Selain itu, kita juga ingin mengajak semua pihak agar memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah plastik itu sembarangan dan kalau bisa jangan pakai kemasan plastik yang sekali pakai," katanya.
Sekarang, kata Yoga, sudah banyak mahasiswa UBL yang membawa tumbler dari rumah. “Apalagi pihak kampus juga telah menyediakan beberapa dispenser air galon isi ulang yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk mengisi ulang air minumnya saat sudah habis," tuturnya.