Network
ARAHKATA - Satreskrim Polres Pati berhasil meringkus tiga pelaku sindikat pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan modus baru.
ATM yang digasak para pelaku yakni milik sebuah lembaga perbankan dengan menguras uang hingga Rp100 jutaan serta komplotan tersebut diduga merupakan sindikat lintas wilayah.
"Di Pati, ketiganya beraksi di tiga ATM, yakni ATM di Kantor Kemenag Pati, di Rumah Sakit KSH, dan di depan Swalayan ADA. Kerugian ditaksir mencapai Rp100-an juta," ucap Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafaat dalam konferensi pers di Mapolres Pati, Jumat 26 Maret.
Para pelaku ini diduga tidak hanya beraksi di Kabupaten Pati, melainkan beraksi di beberapa kota seperti di Kota Klaten, Boyolali, Cirebon, Cianjur dan Depok.
Ketiganya yakni berinisial C, RG, dan DP yang merupakan warga Lampung dan Semarang.
Dalam gelar perkara di Mapolres Pati, Kapolres memaparkan modus operasinya yakni RG diketahui bertugas sebagai penunjuk jalan, sedangkan DP bertugas mengawasi dan C sebagai eksekutor dibantu RG.
Selain itu, modus pembobolan ATM juga tergolong baru dengan melakukan penarikan uang terlebih dahulu, lantas pelaku mematikan aliran listriknya.
Sebelumnya pelaku telah membuka tabungan di BRI dengan identitas palsu. Kemudian menjalankan aksinya di beberapa ATM di Kabupaten Pati.
"Modus mereka bertransaksi tarik tunai dengan batas maksimal sebesar Rp1,25 juta untuk ATM pecahan Rp50 ribu dan Rp2,5 juta untuk ATM pecahan Rp100 ribu," ujarnya
