Serangan Berlanjut Meskipun Akan Berdamai, Ini Tujuan Utama Rusia

29 Maret 2022, 17:21 WIB
Ilustrasi, warga Ukraina memperhatikan gedung yang hancur akibat perang Rusia vs Ukraina /washingtonpost/

 


ARAHKATA - Sedikitnya 5.000 orang tewas dalam 'bencana' krisis kemanusiaan yang kini melanda kota Mariupol, Ukraina.

Pertempuran lainnya terdapat di sekitar Kyiv, di pinggiran kota, pada garis pertahanan diklaim bahwa Ukraina berhasil mengusir penjajah Rusia.

Beberapa kota di Ukraina terus dibombardir oleh Rusia bahkan menjelang jalan damai di Turki, pada hari ini.

Baca Juga: Minta Ketatkan Sanksi, Ini Desakan Zelensky untuk Barat

Menurut pejabat senior Ukraina, setidaknya 5.000 orang telah dimakamkan dan 10.000 lainnya diperkirakan telah meninggal.

Angka tersebut menegaskan skenario paling buruk yang menimpa kota di Pelabuhan Selatan Mariupol yang kini dikepung.

Pemakaman dihentikan sementara selama 10 hari terakhir karena tembakan terus menerus.

Baca Juga: 7 Negara Uni Eropa Desak Warganya Tidak Ikut Perang di Ukraina!

Serangan Rusia di dekat Kyiv menyebabkan lebih dari 80.000 rumah padam tanpa listrik.

"Untuk mendapatkan Kyiv adalah tujuan utama mereka," menurut Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar dalam BH Online dikutip ARAHKATA, Selasa 29 Maret 2022.

"Rusia berusaha meruntuhkan pertahanan di sekitar Kyiv dan memblokir jalan kendaraan," imbuhnya.

Baca Juga: Damai! Delegasi Ukraina dan Rusia Tiba di Istanbul untuk Berunding

Dilaporkan bahwa suara tembakan masih terdengar di sekitar jalan menuju Irpin.

Hingga kini, sebagian besar penduduk termasuk seorang warga berusia lanjut 86 tahun, Olga Molchanova, sudah mulai meninggalkan kota untuk menyelamatkan diri.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: bh online

Tags

Terkini

Terpopuler