Sheikh Mohamed bin Zayed Diangkat Sebagai Presiden UEA, Berikut Kiprahnya!

15 Mei 2022, 07:07 WIB
Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan. /Tangkapan layar YouTube ArabNews/

ARAHKATA - Pemimpin de facto Uni Emirat Arab (UEA), Putra Mahkota Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan, diangkat menjadi Presiden UEA pada hari ini Sabtu 14 Mei 2022.

Pengangkatan Putra Mahkota Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan dilakukan sehari setelah kepergian Sheikh Khalifa Zayed Al-Nahyan, pada usia 73 tahun.

Sheikh Mohamed bin Zayed diangkat oleh Dewan Umum Federal, setelah sebelumnya melakukan tugas administrasi dari belakang layar, lapor kantor berita UEA WAM dikutip ARAHKATA Sabtu, 14 Mei 2022.

 

Kemarin, jenazah Sheikh Khalifa Zayed dimakamkan dengan aman di Pemakaman Al Bateen di Abu Dhabi.

Media internasional melaporkan bahwa Sheikh Mohamed bin Zayed dan para pemimpin senior pemerintah melakukan salat jenazah di Masjid Pertama Sheikh Sultan bin Zayed, Abu Dhabi.

Upacara pemakaman dilakukan dengan upacara lengkap dimana seorang pengawal kehormatan militer berseragam membawa jenazah almarhum sebelum diserahkan kepada keluarga almarhum untuk dimakamkan.

 

Beberapa foto juga menunjukkan puluhan anggota keluarga dan pejabat senior hadir untuk memberikan penghormatan terakhir dan berdoa di makam almarhum.

Sheikh Khalifa mengambil alih sebagai Presiden kedua UEA pada November 2004, menggantikan ayahnya sebagai penguasa ke-16 Abu Dhabi.

Penggantinya, Sheikh Mohamed bin Zayed, juga dikenal sebagai 'MBZ', telah bertemu dengan anggota Dewan Tertinggi Federal yang mencakup para pemimpin tujuh emirat di UEA, saat negara kaya minyak itu memulai masa berkabung.

 

Pengangkatan MBZ telah diharapkan sejak lama karena peran Sheikh Khalifa yang sejak 2014 bersifat seremonial akibat sakit.

Pengangkatan MBZ kali ini dianggap sebagai pengakuan resmi setelah bertahun-tahun bertugas dibalik layar.

Di bawah kepemimpinannya, UEA berhasil mengirim astronot ke luar angkasa, menjelajahi planet Mars dan membuka reaktor nuklir pertamanya.

 

Bersamaan dengan itu menggunakan pengaruhnya sebagai produsen minyak utama untuk merumuskan kebijakan luar negeri yang lebih tegas.

Bersama dengan sekutu dekatnya, Arab Saudi, UEA memainkan peran penting dalam perkembangan geopolitik Asia Barat.

Diantaranya adalah merintis transisi dari kekuatan tradisional, mengurangi keterlibatan AS dan menjalin hubungan dengan Israel serta bergabung dalam perang melawan militan yang didukung Iran di Yaman.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler