Finlandia dan Swedia Bakal Gabung NATO, Ini Respon Putin

17 Mei 2022, 15:07 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Artyom Zhoga, ayah dari komandan unit militer pro-Rusia Batalyon Sparta Vladimir Zhoga yang tewas dalam konflik di Ukraina, setelah parade pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia /Foto: via REUTERS/SPUTNIK/Portal Lebak.com/

ARAHKATA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa tindakan sekutu Barat yang memindahkan pasukan atau senjata ke wilayah Nordik akan memicu reaksi balasan.

Putin juga menekankan bahwa partisipasi Swedia dan Finlandia dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak akan menjadi ancaman bagi Rusia.

Melihat kemajuan Moskow di wilayah perbatasan utara Ukraina memasuki bulan ketiga sejak invasi, menjadikan Helsinki dan Stockholm siap melepaskan kebijakan netralitas militer karena takut akan menjadi target berikutnya.

Baca Juga: Survei: 68,7 Persen Responden Yakin Kejagung Tuntaskan Kasus CPO

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson kemarin mengkonfirmasi negaranya akan bergabung dengan NATO, sehari setelah Finlandia menyatakan rencananya.

Dilansir dari Sky News oleh ARAHKATA pada 17 Mei 2022, Putin mengatakan dengan santai bahwa tindakan kedua negara tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi Rusia.

Namun, memperluas infrastruktur militer ke kawasan pasti akan memicu reaksi tersendiri.

Baca Juga: Pimpinan MUI: Sindir Jokowi Sowan Elon Musk, Lebih Kuasa dari Jabatan

Reaksi santai pemimpin Rusia kontras dengan pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov.

Sergei Ryabkov menyebut bahwa bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO adalah 'kesalahan terbesar yang akan memiliki konsekuensi luas.'

Bagaimanapun, langkah Finlandia dan Swedia dalam bergabung dengan NATO belum selesai.

Baca Juga: Pemerintah Selandia Baru Bantu Keluarga 'Low Income' Beli Mobil Listrik

Hal ini dikarenakan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi niat negaranya untuk memblokir aplikasi dari kedua negara tersebut.

Juga menuduh Finlandia dan Swedia melindungi kelompok teroris, termasuk militan Kurdi yang dilarang.

Sumber Kementerian Kehakiman Turki mengatakan kepada kantor berita resmi, Anadolu, bahwa Swedia dan Finlandia gagal menanggapi secara positif 33 permintaan ekstradisi Turki selama lima tahun terakhir.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Tegaskan JIS Digunakan untuk Kegiatan Olahraga

Keanggotaan Finlandia dan Swedia akan dimusyawarahkan oleh tim Ahli yang dinyatakan dengan suara bulat dari 30 negara anggota NATO.

Namun, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menyuarakan keyakinannya bahwa Swedia dan Finlandia akan bergabung dengan NATO meski mendapat tentangan dari Turki.

Menteri Luar Turki, Mevlut Cavusoglu akan bertemu Blinken di Washington esok, di mana tentangan Ankara menjadi agenda teratas pada pertemuan.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler