Sebanyak 981 pasien menjalani perawatan di rumah sakit, delapan pasien menjalani perawatan di Pusat Karantina dan Perawatan Berisiko Rendah (PKRC).
Sebanyak 23 lainnya menjalani perawatan di fasilitas Intensive Care Units (ICU) di mana 16 di antaranya membutuhkan dukungan ventilator.
Baca Juga: HEBAT! Siswa Palestina Ciptakan Robot Pencari Korban dalam Reruntuhan Gedung
Meski demikian, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan meskipun jumlah kasus harian berkisar antara 1.000 dan 2.300 selama dua minggu terakhir.
Jumlah total mereka yang berada di unit perawatan intensif dan membutuhkan ventilator tetap "rendah dan dapat dikelola".
“Ada sedikit kenaikan tarif rawat inap untuk kategori 3 menjadi 5 yang naik dari 1,1 menjadi 1,2 per 100.000 penduduk, tapi masih bisa dikendalikan,” katanya dikutip The Star.
Baca Juga: Bill Gates: Akibat Perubahan Iklim Akan Ada Pandemi Baru
Otoritas Kesehatan Malaysia mengimbau masyarakat untuk menerapkan praktik kesehatan masyarakat dan tindakan sosial.
Bertujuan untuk pencegahan, termasuk dengan konsep "menguji, melaporkan, mengisolasi, menginformasikan dan mencari" (TRISS), selain juga melakukan jaga jarak fisik jika memungkinkan, memakai masker di tempat tertutup dan ramai, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Berdasarkan pantauan ANTARA di Pasar Chow Kit, sebagian besar pedagang maupun pembeli menggunakan masker.