Situasi itu telah menimbulkan ketidakpastian baru di negara yang dilanda krisis tersebut.
Keputusannya pada Rabu untuk menunjuk sekutunya Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden memicu protes lebih keras.
Baca Juga: Breaking News: Ribuan Warga Protes PM Hongaria, Akibat Kenaikan Pajak
Demonstran menyerbu gedung parlemen dan kediaman sang PM untuk menuntut pengunduran dirinya.
"Kami ingin Ranil pulang," kata Malik Perera, pengemudi bajaj 29 tahun, yang ikut berunjuk rasa di parlemen, dilansir Reuters pada Kamis, 14 Juli 2022.
"Mereka telah menjual negara ini, kami ingin orang baik mengambil alih, sampai itu terjadi kami tak akan berhenti," kata dia.
Baca Juga: Presiden Sri Lanka Kabur dari Negaranya Ingkar Janji Mengundurkan Diri
Aksi-aksi memprotes krisis ekonomi telah berlangsung berbulan-bulan dan mencapai puncaknya pekan lalu ketika ratusan ribu orang menduduki gedung-gedung pemerintah di Kolombo.
Mereka menyalahkan keluarga dan sekutu Rajapaksa atas inflasi yang tinggi, kelangkaan bahan pokok, dan korupsi.
Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya meninggalkan negara itu dengan sebuah pesawat AU Rabu pagi dan terbang ke Maladewa.