Presiden Sri Lanka Melarikan Diri Singgah di Singapura, Rakyat Menderita

- 15 Juli 2022, 10:18 WIB
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. /Pool via Reuters/Andy Buchanan/

ARAHKATA - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mendarat di Singapura pada Kamis, menurut data penelusuran penerbangan.

Rajapaksa diketahui melarikan diri dari gelombang protes di tengah krisis ekonomi negara itu.

Rajapaksa, yang kabur ke Maladewa pada Rabu, terbang ke Singapura dengan sebuah pesawat Arab Saudi, menurut seorang sumber yang mengetahui situasinya.

Baca Juga: Selandia Baru Kewalahan Hadapi COVID-19, Bagikan Masker dan Tes Gratis

Seorang penumpang dalam penerbangan itu, yang menolak disebut namanya, mengatakan kepada Reuters, bahwa Rajapaksa dijemput oleh sekelompok pengawal.

Mereka terlihat meninggalkan ruang VIP bandara dalam iring-iringan kendaraan berwarna hitam.

Menteri luar negeri Singapura mengatakan Rajapaksa telah memasuki negaranya dengan kapasitas pribadi, dan tidak mencari atau diberi suaka.

Baca Juga: Dendam Mantan Insinyur CIA Bocorkan Info Rahasia ke WikiLeaks

Rajapaksa belum mengundurkan diri meskipun sebelumnya berjanji untuk mundur pada Rabu.

Situasi itu telah menimbulkan ketidakpastian baru di negara yang dilanda krisis tersebut.

Keputusannya pada Rabu untuk menunjuk sekutunya Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat presiden memicu protes lebih keras.

Baca Juga: Breaking News: Ribuan Warga Protes PM Hongaria, Akibat Kenaikan Pajak

Demonstran menyerbu gedung parlemen dan kediaman sang PM untuk menuntut pengunduran dirinya.

"Kami ingin Ranil pulang," kata Malik Perera, pengemudi bajaj 29 tahun, yang ikut berunjuk rasa di parlemen, dilansir Reuters pada Kamis, 14 Juli 2022.

"Mereka telah menjual negara ini, kami ingin orang baik mengambil alih, sampai itu terjadi kami tak akan berhenti," kata dia.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Kabur dari Negaranya Ingkar Janji Mengundurkan Diri

Aksi-aksi memprotes krisis ekonomi telah berlangsung berbulan-bulan dan mencapai puncaknya pekan lalu ketika ratusan ribu orang menduduki gedung-gedung pemerintah di Kolombo.

Mereka menyalahkan keluarga dan sekutu Rajapaksa atas inflasi yang tinggi, kelangkaan bahan pokok, dan korupsi.

Rajapaksa, istri dan dua pengawalnya meninggalkan negara itu dengan sebuah pesawat AU Rabu pagi dan terbang ke Maladewa.

Baca Juga: Rumah Presiden Dikuasai, Demonstran Sri Lanka Asyik Bersantai dan Berenang

Pemerintah memberlakukan jam malam di Kolombo mulai Kamis tengah hari (13.30 WIB) sampai Jumat untuk mencegah kerusuhan meluas.

Media setempat menayangkan kendaraan-kendaraan lapis baja dengan serdadu di atasnya berpatroli di jalan-jalan ibu kota.

Militer mengatakan tentara dikerahkan untuk melindungi rakyat dan fasilitas publik.

Baca Juga: Perayaan Fourth of July Berubah Jadi Kekacauan Berdarah di Chicago

Parlemen dijadwalkan akan memilih presiden baru pada 20 Juli.

Seorang sumber di partai berkuasa mengatakan bahwa Wickremesinghe adalah pilihan pertama partai, meskipun belum ada keputusan yang diambil.

Kubu oposisi mengusung pemimpinnya, Sajith Premadasa, putra seorang mantan presiden.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x