Keputusan tersebut memicu aksi protes oleh para pendukung al-Sadr. Mereka menuntut percepatan pemilihan umum dan pembubaran parlemen. Para loyalis menyerbu kompleks pemerintah di Baghdad.
Baca Juga: COVID-19 'Serang' Kawasan Timur Tengah, Irak Tembus 2 Juta Kasus
Bentrokan antara kelompok-kelompok Syiah itu telah menewaskan sedikitnya sepuluh orang. Puluhan orang lainnya juga mengalami luka-luka.
Menyaksikan eskalasi, pasukan keamanan lantas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Pihaknya turut memberlakukan jam malam di seluruh Baghdad.
"Jam malam penuh di Baghdad mempengaruhi semua kendaraan dan warga," bunyi pernyataan Komando Operasi Gabungan.***