Ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr Mogok Makan, Tuntut Akhiri Kekerasan

- 31 Agustus 2022, 12:08 WIB
Ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr berbicara setelah hasil awal pemilihan parlemen Irak diumumkan di Najaf, Irak 11 Oktober 2021.
Ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr berbicara setelah hasil awal pemilihan parlemen Irak diumumkan di Najaf, Irak 11 Oktober 2021. /Foto: Alaa Al-Marjani/Reuters

ARAHKATA - Ulama Syiah yang paling berpengaruh asal Irak, Muqtada al-Sadr, mengumumkan aksi mogok makan.

Hal itu dilakukan lantaran menuntut akhir dari kekerasan yang melanda negara itu usai pengunduran dirinya dari dunia politik pada Senin 29 Agustus 2022.

"[Al-Sadr] telah mengumumkan mogok makan, sampai kekerasan dan penggunaan senjata berhenti," cuit ketua partai al-Sadr, Hassan al-Athari, dikutip Arahkata Rabu 31 Agustus 2022.

Baca Juga: Duh! Irak Diterjang Badai Pasir, Warga Terkena Penyakit Pernapasan

"Apa pun yang terjadi, komunitas korup tidak memberikan pembenaran kepada siapa pun untuk menggunakan kekuatan," imbuhnya.

Irak tidak memiliki pemerintahan, perdana menteri, maupun presiden terpilih selama berbulan-bulan. Setelah kebuntuan nyaris mencapai setahun, al-Sadr meninggalkan dunia politik untuk selamanya.

Al-Sadr akan turut menutup semua institusi terkait gerakan Syiah yang dia pimpin, yakni Sadrist.

Baca Juga: Sebanyak 12 Rudal Iran Jatuh di Arbil Irak, Klaim Target ke Israel

Namun, dia tidak akan menutup situs warisan seperti monumen makam ayahnya yang dibunuh pada 1999.

"Saya telah memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan politik. Oleh karena itu, saya mengumumkan pensiun definitif saya sekarang," jelas al-Sadr.

Halaman:

Editor: Tia Martiana

Sumber: AFP Iraqi News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x