ARAHKATA - Ulama Syiah yang paling berpengaruh asal Irak, Muqtada al-Sadr, mengumumkan aksi mogok makan.
Hal itu dilakukan lantaran menuntut akhir dari kekerasan yang melanda negara itu usai pengunduran dirinya dari dunia politik pada Senin 29 Agustus 2022.
"[Al-Sadr] telah mengumumkan mogok makan, sampai kekerasan dan penggunaan senjata berhenti," cuit ketua partai al-Sadr, Hassan al-Athari, dikutip Arahkata Rabu 31 Agustus 2022.
Baca Juga: Duh! Irak Diterjang Badai Pasir, Warga Terkena Penyakit Pernapasan
"Apa pun yang terjadi, komunitas korup tidak memberikan pembenaran kepada siapa pun untuk menggunakan kekuatan," imbuhnya.
Irak tidak memiliki pemerintahan, perdana menteri, maupun presiden terpilih selama berbulan-bulan. Setelah kebuntuan nyaris mencapai setahun, al-Sadr meninggalkan dunia politik untuk selamanya.
Al-Sadr akan turut menutup semua institusi terkait gerakan Syiah yang dia pimpin, yakni Sadrist.
Baca Juga: Sebanyak 12 Rudal Iran Jatuh di Arbil Irak, Klaim Target ke Israel
Namun, dia tidak akan menutup situs warisan seperti monumen makam ayahnya yang dibunuh pada 1999.
"Saya telah memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan politik. Oleh karena itu, saya mengumumkan pensiun definitif saya sekarang," jelas al-Sadr.