Sejak gol itu, Leipzig tampil lebih dominan dan kiper Keylor Navas bahkan dipaksa melakukan penyelamatan gemilang untuk menghadang tembakan keras dari Amadou Haidara tujuh menit jelang turun minum.
Baca Juga: Rektor UNJ Ucapkan Selamat Hari Guru, Ajak Wujudkan Merdeka Belajar
Kendati tetap dominan, Leipzig tak banyak menciptakan peluang berbahaya di babak kedua, sebab sebagian besar percobaan mereka masih melenceng dari sasaran.
Justru PSG yang hampir membunuh laga lebih awal pada menit keempat injury time ketika Rafinha berusaha menyelesaikan umpan Pablo Sarabia dengan tembakan mendatar yang masih bisa ditepis Gulacsi.
Baca Juga: Survei BPS: Program Kartu Prakerja Tingkatkan Keterampilan Penerima
Ancaman paling berbahaya dari Leipzig baru muncul tepat di pengujung laga lewat tembakan spekulasi Marcel Sabitzer yang tampaknya akan mengarah tepat sasaran, tetapi Abdou Diallo pasang badan untuk menghalau si kulit bundar dan menjaga keunggulan PSG hingga peluit bubaran.
Kendati kedua tim sama mengoleksi enam poin, yang dilansir catatan laman resmi UEFA. Namun PSG berhak di posisi kedua klasemen sementara Grup H berbekal keunggulan agresivitas gol tandang dari Leipzig,
Baca Juga: Presiden Minta Generasi Muda Jadi Pengguna Digital Cerdas
Arti Kemenangan atas Leipzig Bagi PSG
Hasil laga PSG vs RB Leipzig punya arti tersendiri bagi tuan rumah. Paris Saint-Germain mampu mempertahankan rekor saat menjamu wakil-wakil Jerman di Stadion Parc des Princes.