Menpora Pastikan Indonesia Sengaja di WO-kan di All England

- 19 Maret 2021, 20:50 WIB
Melalui Menpora, Presiden Jokowi Kecam Perlakuan BWF All England 2021: Perlakuan Tidak Baik Jangan Didiamkan.
Melalui Menpora, Presiden Jokowi Kecam Perlakuan BWF All England 2021: Perlakuan Tidak Baik Jangan Didiamkan. /Setkab/

ARAHKATA - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memastikan tim skuad bulutangkis Indonesia sengaja di Walk Out-kan dari ajang Yonex All England 2021.

Hal ini dituturkan oleh Zainudin Amali dalam konfrensi pers bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di kantor Menpora Jakarta, Jumat, 19 Maret 2021.

"Sebagaimana yang sudah disampaikan sejak kemarin bahwa posisi pemerintah menyayangkan kejadian ini dan prihatin, bahkan lebih tegas lagi mengecam kejadian ini. Ada unsur timnas bulutangkis Indonesia sengaja di WO-kan dalam All England," ungkapnya.

Kader Partai Golkar itu menuturkan sangat marah saat mengetahui kronologi kejadian yang menimpa atlet bulu tangkis Indonesia di Birmingham yang harus berjalan kaki sekitar 1 jam lebih dari arena bertanding sampai ke vanue penginapan.

Baca Juga: Diam Usai Sidang, Habib Rizieq Terima Dakwaan Jaksa?

Salah satunya kisah dari 'The Daddys' Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan  

"Bayangkan, tim sudah bertanding kemudian dihentikan, bahkan setelah keluar dari arena disuruh jalan kaki, biasanya disiapkan bus. Atau mobil jemputan. Ini naik taxi online saya tidak diizinkan. Ada aturan soal itu. Bahkan naik lift pun tidak bisa. Ini penyampaian langsung dari teman-teman kita di sana. Ini sesuatu yang diskriminatif," tutur Zainudin Amali.

Mantan Anggota Legislatif itu memastikan pihaknya sudah mengumpulkan cukup bukti menunjukkan adanya motif kesengajaan dari panitia Yonex All England 2021dan BWF terhadap atlet nasional bulutangkis Indonesia.

"Ada peserta dari tiga negara yang bahkan begitu di-swab positif pelatihnya dan orang official crew nya. Itu ada Thailand, Denmark dan India. Kemudian disuruh tes sendiri, dalam beberapa jam kemudian sudah negatif hasilnya. Kan kelihatan sekali sangat diskriminatif. Sementara kita dibiarkan terkurung. Jadi sekali lagi saya melihat ada unsur kesengajaan dari BWF," ucap Zainudin Amali penuh sesal.

Baca Juga: Reaktif Covid-19, Dua Pendukung Habib Rizieq Dibawa ke Wisma Atlet

Amali sekali lagi menyampaikan melihat adanya motif kesengajaan dari pinyak penyelenggara All England karena posisi kontingen Indonesia seolah dianaktirikan.

"Memang sengaja mau menyingkirkan Indonesia dalam turnamen ini meskipun dalam Olimpiade tidak ada poinnya. Tetapi jika kita tidak tegas sekarang akan berulang-ulang," kata dia.

Menpora tanpa tedeng aling-aling mengaku amat marah dengan perlakuan panitia All England dan melihat BWF seolah-olah sengaja tutup mata dan telinga atas peristiwa yang menimpa kontingen Indonesia.

Ia sangat menyesalkan kejuaraan super series sekaliber All England dan menjadi kejuaraan bulutangkis tertua di dunia bisa-bisanya bekerja tidak profesional.

"Kelihatan betul mengelola turnamen internasional tapi dia asal-asalan. Padahal dia (BWF) tahu situasi sekarang sedang pandemi dan paling menyakitkan buat kita," ucapnya.

Baca Juga: Beredar Poster Deklarasi Puan-Moeldoko Maju Pilpres, Ini Jawaban PDI Perjuangan

Selain itu, Menpora juga mengecam BWF yang sepertinya memiliki sentimen pribadi kepada Indonesia. Sebab, di sejumlah televisi asing Presiden BWF mengatakan tidak ada disriminasi oleh atlet Indonesia. Kebijakan itu diambil demi protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

"Penyelenggaraan ini kan disupervisi langsung oleh BWF. Sama dengan kita menjadi tuan rumah kejuaraan bulutangkis di sini, baik 750, 1000 (level). Kan bukan kita yang memegang kendali dari kebijakan. Itu semua di bawah kendali BWF. Sekali lagi saya tegaskan, BWF sangat tidak profesional," ujar Amali.

"Saya mendorong KOI dengan segala jaringannya dan mendorong PBSI untuk mereformasi BWF. Entah ganti presidennya atau apa lah. Pokoknya harus diperbaiki," pungkas Zainudin Amali.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x