Network
ARAHKATA - Akhirnya, tim All England Indonesia pulang ke tanah air, Minggu (21/3), lebih cepat dari jadwal seharusnya yakni 23 Maret sesuai dengan aturan yang diterbitkan NHS (National Health Service) Inggris.
Aturan NHS memang mensyaratkan tim All England Indonesia menjalani 10 hari karantina mandiri sejak tanggal 13 Maret saat berada dalam satu pesawat bersama orang yang positif mengidap Covid-19 dari Istanbul ke Birmingham, Inggris.
Sejak insiden ini terjadi pada Rabu (17/3) saat tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021, Dubes Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya beserta jajarannya langsung aktif bergerak mencari solusi terbaik.
"Sebagaimana komitmen saya, para atlet top Indonesia dari Birmingham harus pulang saat ini. Dan Alhamdulillah, tim sudah terbang menuju Jakarta," ujar Desra seperti dilansir dari situs resmi PBSI.
"Kami pastikan tim pulang dengan tidak hanya aman, tapi juga bermartabat. Oleh karena itu saya sendiri memastikan. Saya berangkat dari London ketemu di Birmingham, menjemput. Bahkan dengan senang hati dan penuh kehormatan, duduk dan naik bis yang sama dengan para atlet," lanjutnya.
Desra menambahkan, sebagai Duta Besar Indonesia untuk Inggris, hal itu sudah menjadi kewajiban untuk membantu siapapun warga negara Indonesia yang sedang bermasalah di tempat dimana ia bertugas.
"Saya juga didukung oleh teman-teman di KBRI, untuk memastikan kebutuhan teman-teman ini terpenuhi," tambahnya.
Desra juga mengakui bahwa dipaksanya tim Indonesia mundur dari All England 2021 telah membuat dirinya kecewa.
"Saya sangat kagum dan sangat respect terhadap dukungan yang luar biasa dari fans badminton Indonesia. Saya juga salah satu fans yang kecewa, marah dan frustasi juga," ujar Dubes yang bertugas sejak 26 Oktober 2020 ini.
Tim All England Indonesia sendiri sudah terbang menggunakan Turkish Airlines TK1972 dari London ke Istanbul. Setelah transit selama dua jam, penerbangan dilanjutkan dengan TK56 tujuan Istanbul ke Jakarta, dan tiba di Indonesia pada Senin (22/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
