ARAHKATA - Puluhan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen terlihat mendatangi Kantor DPC PKB Sragen, Senin 8 Maret 2021.
Para kader ini berasal dari 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PKB Sragen.
Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes hasil musyawarah cabang (Muscab) PKB Sragen yang dinilai tidak demokratis.
Baca Juga: Muscab PKB Banyumas Kisruh, Kader Serentak Walkout dan Copot Seragam
Para perwakilan PAC menuntut Muscab digelar ulang.
Alasannya nama-nama yang diajukan untuk mencalonkan ketua DPC tidak digubris DPP PKB.
Ketua baru DPC PKB Sragen yakni Gus Budi, dinilai PAC merupakan hasil penunjukan sepihak DPP yang ada di Jakarta.
PAC juga menganggap pemilihan ketua DPC baru juga tidak ada proses demokrasi organisasi.
Ketua PAC Kecamatan Masaran, Mohamad Faizin mengatakan bahwa Muscab yang digelar sama sekali tidak mewakili aspirasi dari para PAC.
"Kita menyatakan menolak hasil muscab, karena tidak mewakili suara dari PAC di wilayah Sragen." ujarnya dalam konferensi pers di Kantor DPC Sragen, Senin 8 Maret 2021.
Ia menambahkan dalam pemilihan Dewan Syuro, Dewan Tanfidz dan struktur lainnya tidak dilibatkan.
Baca Juga: Belum Genap Satu Bulan Jabat Wabup, Pria Ini Kini Jabat Ketua DPC PKB Sidoarjo
"Partai PKB telah kehilangan etika organisasi. Seharusnya memilih pemimpin itu dilakukan secara demokrasi dan transparan." tegasnya.
Selanjutnya dalam keterangan pers Mohamad Faizin bersama 17 PAC PKB di Sragen menolak penetapan pimpinan DPC Sragen masa bakti 2021-2026.
Sementara itu, para kader PAC juga membakar undangan dan membawa lembaran kertas bertuliskan ‘PKB Sragen berduka’, serta meneriakkan ‘Tolak Muscab’.***