Suami dari Annisa Pohan itu menyayangkan atas tindakan represif yang dilakukan oleh mantan kader Demokrat yang melakukan upaya pengancaman dan iming-imingan jabatan strategis kepada para kader Demokrat untuk ikut serta dalam penyelenggaraan KLB di Deli Serdang.
Baca Juga: Bagaimana Sih Cara Mengatasi Cemburu? Lakukan Cara Ini!
Tentu saja, menurut AHY ini di luar adab Partai Demokrat yang mendirikan demokrasi dengan ancaman.
"Nah yang saya sayangkan banyak dari mereka yang kemudian tadi dari mereka yang kita saksikan hadir melalui sejumlah media hadir atas dasar paksaan ancaman dan juga imbalan berupa uang posisi dan kedudukan," kata dia.
Lebih lanjut, menilai bahwa rupa demokrasi sebenarnya adalah panggilan nurani tanpa ada paksaan ataupun iming-imingan sebuah jabatan strategis di salah satu partai tertentu.
Baca Juga: Apa sih Keistimewaan Hari Jumat Bagi Umat Muslim? Simak Penjelasannya!
"Ini yang saya nilai sangat merusak demokrasi di negara kita. Bukan hanya kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat yang dipertaruhkan di sini. Tetapi juga nasib dan masa depan demokrasi di negeri kita," tutur AHY.
"Apa jadinya kalau ada aktor-aktor tertentu yang merasa memiliki kekuatan politik, kekuatan uang, lalu bisa berbuat semaunya. sewenang-wenang mengambil alih partai politik yang sah dan berdaulat dengan cara-cara tidak legal tadi," pungkasnya.***