Network
ARAHKATA - Ketua umum DPP PKB Ahmad Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dikabarkan dicalonkan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Mukmatar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung Sumatera Selatan yang direncanakan Oktober 2021 mendatang.
Sementara posisi ketua umum DPP PKB akan diisi oleh kakak kandungnya Abdul Halim Iskandar yang saat ini menjadi ketua DPW PKB Jatim.
Sekretaris DPW PKB Jatim, Anik Maslachah menegaskan, kabar Cak Imin dicalonkan ketua PBNU bisa saja terjadi. Hanya saja, saat ini dirinya belum mendengar langsung soal kabar tersebut. Disisi lain, pembicaraan secara formal terkait kabar itu belum ada.
Baca Juga: PKB Sambut BUMN Bentuk Holding Pembiayaan Keuangan Mikro
"Bisa Jadi (Cak Imin maju ketua PBNU). Tapi kami belum mendengar," ujar Anik, di Surabaya, Selasa 22 Maret 2021.
Perempuan yang juga menjabat wakil Ketua DPRD Jatim itu menyebut sejauh ini belum ada pembicaraan soal isu Cak Imin maju calon ketua PBNU.
Mengingat masa jabatan Cak Imin sebagai ketua Umum PKB masih 4 tahun. Sedangkan Abdul Halim Iskandar sebagai ketua DPW PKB Jatim masih 5 tahun lagi karena baru saja terpilih kembali.
"Kami belum mendengar itu. Sebab Ketum itu masih 4 tahun masa baktinya dan Gus Halim masih 5 tahun, sehingga secara formal pembicaraan tidak ada," tuturnya.
Anik menyebut bahwa segala sesuatu di dunia kemungkinan bisa terjadi. Mengingat sebagian besar ketua PCNU di Jatim afiliasi politiknya ke PKB.
"Tetapi apakah itu mungkin, segalanya itu tidak ada hal yang tak mungkin, khan ini kemungkinan," kelakar perempuan murah senyum ini.
Baca Juga: PKB Jatim Pelopori Dukung Cak Imin Capres 2024
Berdasarkan kondisi faktual, lanjut politikus asal Sidoarjo dukungan sejumlah kiai pondok pesantren kepada PKB juga semakin massif.
DPW PKB Jatim telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh DPC PKB kabupaten/kota di Jatim untuk evaluasi terkait hasil Pilkada serentak 2020 dan melihat peta Pileg 2024. Untuk itu, PKB optimis Metal (menang total) dalam menghadapi agenda politik tahun 2024 mendatang.
"Itu juga yang menjadikan ID PKB berdasarkan hasil survey Kompas naik menempati peringkat 3 dibawah PDI Perjuangan dan Gerindra. Padahal pada 2019 masih diperingkat 4," pungkasnya.***
