Tren Kasus COVID-19 Naik, Puan Minta Prokes Sekolah Tatap Muka Jadi Perhatian Lebih

- 19 Juli 2022, 19:08 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menyikapi tren kenaikan kasus Covid-19 menyusul munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyikapi tren kenaikan kasus Covid-19 menyusul munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. /Dok Setjen/DPR RI

ARAHKATA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyikapi tren kenaikan kasus Covid-19 menyusul munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Dia meminta pemerintah memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Anak-anak kembali masuk sekolah di tengah kenaikan kasus Covid-19. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” kata Puan Maharani dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022.

Baca Juga: Gerindra dan Prabowo Jadi Sumbu Utama Penentu Arah Koalisi

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap-tiap daerah agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya.

Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan.

“Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancingnya. Jadi saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” ujar Puan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Undang Sejumlah Aktivis 98, Bahas Agenda Penting

Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini juga meminta Satgas Penanganan Covid-19.

Guna meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin.

Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Baca Juga: LaNyalla Ngomongin Gerakan Politik, Netizen Protes: Ke Mekkah Masih Bernafsu Politik

“Di Indonesia juga telah ditemukan subvarian Omicron BA.2.57 yang telah menjangkiti sejumlah negara lainnya. Prosedur 3T tidak boleh kendur, terutama testing termasuk di sekolah-sekolah,” kata Puan.

Kasus harian Covid-19 di masa puncak diperkirakan akan melampaui 20 ribu dalam sehari seiring dengan temuan subvarian baru BA.2.75.

Puan pun menegaskan, pemerintah perlu mempertimbangkan sejumlah rekomendasi dari Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) terkait penerapan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Waduh Aliran Dana Umat ACT Diduga Mengalir ke Parpol

“Karena subvarian baru ini berpotensi menyebabkan gelombang kasus berikutnya dan juga rentan terjadi pada kelompok usia bayi dan anak-anak,” sebut mantan Menteri Koordinator perempuan pertama, sekaligus yang termuda itu.

“Kita tidak ingin sekolah tatap muka kembali disetop akibat kurangnya antisipasi yang dapat menyebabkan tingginya penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah,” sergahnya kemudian.

IDAI memberi peringatan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan.

Baca Juga: Video Viral Eggi Sudjana Diusir Usai Sebut Presiden Pikun

Selain itu juga ada peningkatan kasus komplikasi Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long Covid-19 pada anak di Indonesia.

“Secara khusus saya mengimbau orang tua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian terlebih dahulu sampai melandainya kasus Covid-19,” ujar perempuan penerima penghargaan Top Person dan Top Influencer 2018 yang dinobatkan oleh Indicator Indonesia itu.

“Kita juga perlu terus-menerus mengajarkan anak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama di sekolah saat mereka bertemu dengan teman-temannya. Kedisiplinan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci,” imbuh perempuan penerima penghargaan dari majalah Her Times pada 2019 sebagai Eminent Women of the year itu.

Baca Juga: Bamsoet Dorong Perusahaan Pers Suarakan Narasi Kebangsaan

Mendorong pemerintah untuk menampilkan data terkini kasus Covid-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan, termasuk pada usia bayi dan anak, seperti yang direkomendasikan oleh IDAI.

“Kerja sama antara seluruh pihak terkait harus semakin digalakkan. Baik pihak sekolah, dinas pendidikan, Pemda, Satgas Penanganan Covid-19, Pemerintah Pusat, dan IDAI harus terus berkolaborasi untuk memastikan anak-anak kita aman dari Covid-19, tentunya dengan melibatkan orang tua murid,” tutup Puan.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah